KOMENTAR PESERTA TRAINING LOR BUSINESS RESORT AND SPA SOLO, gelombang 1, 2010

Kesan Pesan peserta Training
Lor In Business resort and Spa Solo
Gelombang 1
1-20 Febuari 2010.

RM TRI ARACHIS H
Assistant Front Office Manager
Ada baiknya tulisan saya ini saya mulai dg sedikit cerita saya yang pasti akan ada sangkut pautnya dengan kesan kesan saya :

Pada saat pertama kali training ini masih di wacanakan oleh managemen utk diadakan, dan saya sekilas mendengar tentang training ini , waktu itu, saya terpikirpun tidak, untuk dikut sertakan dalam pelatihan sesi pertama ini ( yang ada di benak saya waktu itu ya sebuah pelatihan bagaimana kita sebagai staf hotel agar lebih maju lagi dan lebih bersemangat dalam bekerja ).karena saya merasa “NOTHING WRONG WITH MY SELF AND FRONT OFFICE DEPT”.
Hingga pada saat pengumuman dikeluarkan oleh HRM, ternyata nama saya ada di dalam daftar peserta.(sekali lagi apa yang ada di pikiran saya pastilah sebuah pelatihan yang tentunya sangat menjemukan, duduk terus di kelas, mendengarkan ceramah atau apapun namanya yang memang sudah sering saya ikuti di tempat kerja saya sebelumnya : Bali, dan dengan rentan waktu training yang sudah ditentukan dan pasti akan sangat menjemukan : 20 hari), dari tanggal 1 hingga 20 Februari 2010,dg trainner yang pasti akan sok tahu, sok pintar, sok bijaksana bla bla dsb) tapi ya sudah, toh ini juga merupakan program yang harus saya ikuti..No other choice.

Hingga pada hari Senin, tanggal 01 Feb 2010 jam 06.55 am saya melihat Trainner yang waktu itu sedang berbincang dg GM dan HRM, memasuki ruangan kelas (Trainning Room).Sosok Tinggi besar berambut cepak dan sosok sedang :
Bp Budi Seputro dan Bp I Gusti Lanang Trisna.
Jam – jam pertama di hari pertama training saya masih merasa seperti training yang biasa saya dapatkan, tetapi semakin lama saya perhatikan suasana semakin terasa “ Aneh “ bagi saya. Saya rasa aneh karena training kali ini ternyata agak berbeda dan unik dari biasanya.Bukan hanya unik dari penampilan Trainner nya yang “Nyentrik “ / pake jins serta potongan rambut yang terkesan “Ngenomi”/ young style, tetapi juga cara penyampaian materi dari Trainner yang terasa plas – plos tanpa tedeng aling – aling dan sangat akrab. Dengan cerita cerita tentang per ploncoan di HUGOS CAFÉ, yang bagi saya makin terasa penasaran dan menggelitik rasa keingin tahuan saya tentang training ini sendiri akan seperti apa dan pesertanya mau di apa-kan dan di kemana-kan.
Jam – jam berikutnya pada hari pertama itu terus membuat saya makin penasaran, karena semakin jauh materi yang disampaikan ternyata bagi saya – semakin menarik dan makin bayak yang saya ingin tahu lebih jauh.Terus terang, tadinya saya ingin mengcompare – antara staf Lorin dg staf Hugos Café sendiri, bagaimana hingga management Lorin bisa- bisanya sampai mengundang Trainner dari Hugos Café.(Apa sich kelebihan trainer HUGOS CAFÉ)
Semakin lama saya dengarkan cerita dari para Trainner , semakin saya merasa “tidak ada apa – apanya “ di banding dg jaman penerimaan/ perekrutan karyawan baru di Hugos Café yang demikian ketat, keras dan selektif, dari sekian ribu orang pendaftar dan yang disaring hanya menjadi ratusan, kemudian puluhan, dan bahkan hanya menjadi beberapa gelintir orang saja yang akhirnya dianggap memenuhi kriteria perusahaan Hugos Café. Yang tentunya di benak saya pastilah ada yang “unik” dari kandidat karyawan yang akhirnya lolos seleksi tersebut, yang membuat ‘Something Different” dg yang lain.
Ternyata dari cerita Pak Budi dan Pak “Anang”(karena ada aturan di kelas, peserta training haram menggunakan bahasa daerah/ bahasa jawa / Lanang berarti laki – laki dalam bhs jawa, kecuali bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan akan didenda Rp.100,- per kata yang mulanya menurut saya sedikit aneh ada aturan seperti itu) para kandidat yang lolos seleksi itu ternyata juga tidak lebih baik dari karyawan Lorin atau calon karyawan yang lain pada umumnya.
Mereka masih “CULUN / Ndeso” dsb.
Mungkin “Pabriknya” atau cara merubah perilaku dan sikap karyawan yang membuat mereka menjadi product yang “Asyik” orangnya, lebih percaya diri, bisa cair dalam suasana apapun dsb, ini yang kemudian menjadikan saya sedikit “Naksir” dg materi training ini.

Tetapi yang membuat saya sedikit agak shock / kaget, ternyata training ini agak lebih “ keras “.Keras dalam artian agak sedikit memaksakan kehendak dan serba HARUS dan mendadak yang tidak pernah saya duga sebelumnya.(karena lebih mirip POSMA/ OPSPEK pada saat saya sekolah / kuliah dulu yang MUSTAHIL ada di dunia kerja) but Its Happened, Again, NO Other Choice!
Apa boleh buat, saya harus menjalani instruksi pertama yang mendadak pada hari kedua, yaitu saya harus memakai Celana putih dan baju ngejreng.Pada mulanya ada penolakan di hati saya, saya pikIr apa –apa an ini.Apalagi memang saya benci dengan celana yang berwarna putih.Terpaksa hari itu (Malam itu) saya ambil jalan pintas : BELI. Yang untuk selanjutnya baru saya sesali dan sadari bahwa saya telah kehilangan satu kesempatan saya untuk BERUSAHA mendapatkan celana putih tersebut yang sebenarnya bisa saya pinjam dari tetangga, teman dsb, dg sedikit usaha persuasive/ pendekatan dsb yang tentunya merupakan INTI dari instruksi tsb, bukan hanya dengan sebuah jalan pintas, BELI yang kemudian segala urusan selesai.

Kesan saya setelah itu lebih merasa kita sesama peserta training adalah sebuah keluarga yang senasib, seperjuangan yang mana sebelumnya belum pernah saya rasakan.Dimana saya masih ingat betul pada saat saat saya harus menanyakan tempat, rencana kami untuk mengerjakan serta menyelesaikan sebuah instruksi dari para trainer, secara bersama – sama.dg peserta yang lain.Saya rasa hanya dg kerjasama Tim yang bisa membantu memecahkan masalah yang ada.Dari tadinya yang tidak begitu mengenal tetangga / karena kesibukan saya di kantor, menjadi kenal dekat lantaran saya harus berfoto dg anaknya RT yang masih berumur 1 tahun lengkap dg akte kelahirannya, jadi kenal dg tetangga jauh rumah lantaran saya harus meminjam baju seragam SMA anaknya, jadi kenal dekat dan tahu lokasi rumahnya teman security perumahan saya hanya karena saya harus memakai seragam Pramuka pada keesokan harinya, menjadi lebih tahan malu – karena dg memakai seragam silat harus ketemu dg pimpinan instansi INDOSAT, harus lebih percaya diri pada saat kita berada dipinggir jalan melambaikan tangan bak pragawan terkenal, juga harus berfoto dg kaum banci dan juga tidak ketinggalan nampang bareng Kopassus yang terus terang menjadi pengalaman pertama saya yang harus berinteraksi secara langsung dg mereka, masih segar di ingatan saya pada saat saya harus ke kantor polisi(saya tadinya agak benci dg polisi/ gara2 saya pernah kena tilang) untuk berfoto dg mereka di mobil patroli, bahkan harus merasakan masuk bui gara gara sebuah foto penjara dan saya harus ada di dalamnya! Harus bermandikan keringat pada saat saya dan regu(terdiri dari lima orang) harus bersepeda ke NASMOCO Inc di kleco yang kalau di hitung hitung ada 4 km untuk berfoto di dalamnya sekaligus meminta tanda tangan serta stempel perusahaan, padahal sudah hampir 10 tahun ini saya tidak pernah bersepeda sebelumnya dan ternyata saya mampu…meski mau gak mau malamnya saya harus memberi sedikit rejeki ke tukang pijat! Dan yang unik dan sangat memalukan dan menjadikan diri saya lebih tahan banting dan lebih sabar lagi pada saat saya harus menghadapi karakter panitya pernikahan yang tentu saja ada sedikit penolakan pada saat acaranya “sedikit kami ganggu” dg berfoto bersama mempelai di atas panggung dg kostum saya/kami (beregu, ada lima orang) yang hanya dg berbaju olah raga-bertopi dan membawa bola, dan dari instruksi pakai baju adat Dayak, wayang dsb, saya merasa bahwa kita tidak seharusnya merasa minder dan pesimis tentang suatu hal yang kita anggap mustahil kita lakukan, ternyata dg baju yang bisa dikatakan orang awam – “sedikit sinting” karena tidak lazim dikenakan pada saat yang salah, justru itulah inti dari menumbuhkan rasa PD saya pribadi.Selama kita tidak mencuri / melanggar hukum dan merugikan orang lain, semua hal mustahil ternyata bisa kita lalui dan berhasil kita dapatkan.

Hingga pada hari yang ke 11, yaitu saya menemukan persoalan baru dalam diri saya : pada saat staf FO (benar – benar diluar dugaan saya)mengatakan bahwa mereka selama ini ternyata bermasalah dg gaya kepemimpinan saya, yang bagi mereka saya bagian dari seorang manager yang tidak cepat beradaptasi dg lingkungan kerja mereka.Awalnya saya sangat tersinggung dan marah dg masukan mereka.Tetapi dg masukan masukan dari Trainner dan konseling di luar kantor, di Kopi Luwak Solo Grand Mall, pendapat dan pendirian saya saat itu langsung mencair, dan yang ada dalam benak saya waktu itu : Saya harus bisa berubah, berubah dalam artian yang positif, sosok yang bisa beradaptasi, cepat belajar, tanggap dan bisa memahami perasaan bawahan.
Setelah proses konseling di Kopi Luwak itu saya terus memikirkan dan terus berinstropeksi diri.
Bagi mereka saya terlalu kaku, JAIM, ortodoks, kurang dekat dengan bawahan, atau apalah namanya lagi, tapi ada yang harus saya lakukan: BERUBAH.
Berubah kearah yang lebih baik, asyik, blend/cair ke anak buah sesuai yg di ajarkan oleh para trainer tsb.

Hari hari terakhir ini mulai dapat saya rasakan manfaatnya, saya bias langsung memanggil nama mereka tanpa mbak, mas dsb yang terus terang memang agak membuat jarak diri saya dg mereka pada saat saya memberi perintah.
Hari hari terakhir masa training saya, saya rasakan saya sudah berubah, yang tadinya agak minder dg atasan, sedikit pemalu, ewuh pekewuh, hal itu sudah jauh berkurang atau mungkin sudah hilang, yang saya rasakan sekarang, rasa minder, malu saya hilang entah kemana, saya sekarang menjadi lebih cuek (dalam artian positif), lebih enjoy dan FUN dg staf saya di FO, dan tanggpan staff sangat welcome dg penampilan baru saya yang memang dalam tahap belajar untuk terus berubah ke arah yang lebih baik, asyik, funky dsb….
HIGEST SALUTES UTK MR BUDI SEPUTRO & MR GUSTI LANANG TRISNA!
SUKSES BUAT ANDA BERDUA!!!!!

Nurastuti Laksmi Kusuma
Human Resources Officer
Di awal pertama training ini akan berlangsung aku belum ada gambaran sama sekali, karena aku pikir ini hanya sekedar pelatihan yang sangat menjemukan, bikin bete dan membuat ngantuk, cuman aku agak heran juga karena pelatihan kok sampai 3 minggu? Yang akan dibahas apa saja? Sempat aku tanyakan ke Pak Ery selaku atasanku, beliau bilang “ini pelatihan yang lain dari yg lainnya, sering outdoor kok nantinya…”. Dari situ aku sedikit berfikir mungkin training ini semacam outbound. Kesan pertama melihat trainer-nya… haduh! wajah gak friendly, judes, nyebelin! Tapi masih aku jalani saja apa adanya, don’t judge the book from the cover (kata Thukul seh!) kemudian kami diminta tertawa sendiri tanpa alasan yang jelas, lebih aneh lagi neh! kami diberi tugas-tugas yang aku anggap kadang tidak masuk akal salah satunya disuruh foto dengan bayi berusia sekitar 1 tahun dan fotonya dengan menunjukkan akte kelahirannya. Aku mulai berpikir, keliatannya training ini beda dari yang pernah aku ikuti. Disini aku berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan meskipun foto dengan bayi aku sedikit gagal karena harusnya bayi dan akte kelahirannya berbarengan tapi aku pisah, harus diulang lagi neh…! Kemudian diminta pakai rok warna merah, kemeja warna kuning, merah atau biru yang mencolok, dan di terik matahari disuruh pose di pinggir jalan dan menyapa semua orang yang lewat, untungnya aku sudah terbiasa dimalu-maluin jadi masih cuek saja. kemudian ada tugas diminta foto di depan salon bersama kapster yang banci, pelanggan salon yang wanita dan aku sendiri dengan gaya yang tidak sewajarnya, aku hanya bingung menyampaikannya saja ke salon yang bersangkutan dan bilang ke pelanggannya untuk diajak bareng berfoto, semula agak susah juga karena si pelanggan malu, aku rayu dan aku minta tolong dengan sangat akhirnya dia mengabulkan permintaanku walaupun dia masih malu-malu, lega dech! Di hari berikutnya diminta pakai kostum olahraga beladiri, trus keluar dari hotel hanya untuk datang ke sekolah2 atau ke mall untuk minta tanda tangan dan stempel, wakakakak….!!! Gila tau! Aku masuk ke sekolah yg saat itu mendapatkan di SD Blulukan 2, saat aku memasuki area sekolah langsung aja semua murid-murid melihatku dan bertanya-tanya, kok ada orang pake baju pencak silat masuk sekolah? Sampai gurunya yang lagi mengajar keluar dari kelas dan mendatangi aku, mereka heran juga melihat aku datang ke sekolah itu, tapi setelah aku utarakan yang sebenarnya mereka paham dan dengan senang hati membantu aku untuk mendapatkan yang aku inginkan.

Aku teringat tugas yang bikin aku sedikit malu adalah foto ama pilot tapi aku pake baju tidur, gak kebayang aja gimana orang yang aku ajak foto pasti nanya ini itu, sampai akhirnya aku bersama beberapa teman datang ke Lanud untuk foto dengan pilot pesawat tempur. Perijinan untuk sampai kesanapun tidak mudah, harus melalui beberapa kali pendekatan dengan atasan yang ada disana. Alhamdulilah.. akhirnya kami berhasil melakukan pemotretan dengan beberapa penerbang itu dengan menggunakan baju tidur meskipun agak malu juga, udah gitu pilotnya masih muda-muda pula, instrukturnya pun masih muda dan lumayan cakep, yah… itung-itung cuci mata dech! Ups! Hehehehehe……
Kemudian foto dengan polisi di dalam mobil patroli dan polwan di polsek, waduh! Makin bikin pusing lagi neh! Seumur-umur aku belum pernah urusan dengan polisi apalagi ini tugas meminta foto semacam itu. Dengan keberanian yang aku punya bersama teman-teman akhirnya kami mendatangi kepolisian yang pada saat itu di Poltabes dan Polwil, awalnya susah banget apalagi ada yang sempat menyampaikan “dikasih tugas aneh-aneh gitu kok mau tho mbak?”. Kami menjawab dengan hati-hati supaya para polisi tersebut paham dengan tugas yang kami jalankan saat itu. Yang paling mengasyikkan adalah pada waktu diminta menggunakan kostum resmi berdasi tapi membawa sepeda, itu sangat menyenangkan karena seperti yang dikatakan oleh teman-teman saat itu aku lagi beruntung habis dapat sepeda di acara hotel staff party. Andaikata aku gak punya sepedanya paling aku yang paling awal menggerutu karena harus cari sepeda di sana-sini. Tapi ada saat yang agak menegangkan juga pas sesi ini karena kami diminta bersepeda dengan baju yang resmi kemudian mendatangi beberapa dealer seperti Nasmoco, Hyundai, dsb dimana kami diminta foto dengan produk terbaru dari dealer tersebut dan berfoto dengan membawa sepeda kami masing-masing, lumayan grogi juga waktu bicara dengan manager setempat karena kami belum pernah melakukan hal tersebut, tapi untungnya kami bisa melaluinya dengan baik. Sesi yang menggelikan disaat kami diminta merangkum The Starbuck Experience secara kelompok dan menggunakan bahasa yang berlainan negara. Saat itu aku sudah mempersiapkan dengan saat matang yaitu menggunakan bahasa Hindi atau bahasa Mandarin, tapi ternyata kedua bahasa tersebut sudah dipergunakan oleh Nova dan Rheno, tiiidddaakkk…!!!! Pas dimana kelompok kami maju ke depan, yang ada dalam pikiranku hanya bingung mau ngomong apaan.

Aku punya kekurangan kalo di depan forum aku disuruh bicara tapi tanpa persiapan pasti grogi dan yang bisa hanya keluar keringat dingin. Saat itu langsung diminta menyampaikan rangkuman dari The Starbuck Experience dengan menggunakan bahasa Jepang, alamak…!!! Mati aku! Yang ada hanya gagap, gak bisa bicara secara spontan dan bingung, untung masih bisa sedikit menguasai pertanyaan yang dilontarkan ke aku yang setidaknya masih bisa dijawab walau tidak sempurna. Kemudian ada sesi main drama, paling geli liat Mr. JoeJoe yang sangat konyol dan dengan tingkahnya yang lugu itu, lumayan dapat hiburan neh aku.
Tugas selanjutnya adalah tugas kelompok berfoto dengan kerbau tanpa tanduk, capek dech! Kami mencari dari ujung ke ujung karena kebanyakan kerbau itu punya tanduk kecuali dia masih kecil (anaknya kerbau). Udah dapet kerbaunya tapi ada salah satu temen yang selalu ada aja alasannya sehingga kami membuang waktu banyak karena gagal foto dengan kerbau tersebut. Sebel bgt!! Memang di tugas kelompok yang diberikan oleh trainer kami dituntut untuk kompak karena jika salah satu melenceng dari jalur pasti semua kena imbasnya. Akhirnya kami mendapatkan foto tersebut dengan sedikit mengorbankan perasaan teman yang selalu paling susah diajak kompak. Lalu kami ada tugas untuk foto dengan bule, ini paling susah juga meskipun dikerjakan berdua. Cari bule di solo atau di jogja yang benar-benar keluarga bule itu susah karena kebanyakan salah satunya pasti warga negara Indonesia. Untungnya di hotel pas ada acara semacam dinner gathering dimana tamunya kebanyakan bule dan ada beberapa berkeluarga, so kami berdua langsung menunggui bule-bule tersebut hingga larut malam hanya untuk berpose bersama mereka sekeluarga, tapi kami sukses juga. O ya, aku paling senang disaat kami diminta bernyanyi secara berkelompok, ada keasyikan tersendiri karena ada beberapa temen yang gak bisa nyanyi tapi dipaksakan mau tidak mau menyanyi, hahahaha…. Kekompakan dalam kelompok dituntut disini, jika ada satu anggota yang tidak bisa diajak kompromi pasti hancur dech untuk grup menyanyinya. Selain itu ada tugas lain yang lumayan menantang yaitu foto dengan pengantin tapi kami menggunakan baju training dan membawa bola serta memakai topi, hahahahaha…. gila aja datang ke resepsi orang yang gak kita kenal trus minta foto bareng ama mempelainya. Ide gila…!!! di awal kami cari info dulu, gedung-gedung mana saja yang ada acara pernikahan. Aku mendapatkan di tanggal yang gak terlalu dekat dengan deadline foto dikumpulkan, jadi kami langsung meluncur ke tempat resepsi tanpa memperdulikan hujan deras di malam itu dan kami sama sekali gak kenal dengan pengantin tersebut. Begitu kami datang ke gedung pertemuan, semua mata tertuju ke kami, baju dikit basah, pake baju training, pake topi dan bawa bola pula. Dengan langkah santai meskipun grogi kami menyampaikan tujuan kami kesana ke penerima tamu. Syukurlah, mereka mengijinkan kami berfoto dengan pengantinnya. Semula ada rekan kami yang gak PeDe, malu katanya.. trus aku sampaikan ke dia, kalo kamu malu maka akan bertambah banyak lagi tugas yang akan diberikan trainer ke kita jika ini tidak berhasil, takut juga dia karena aku menyampaikannya dengan nada agak mengancam, hehehehe….. kalau dibilang capek, semua pasti merasakannya tapi tujuan kita disini memang harus tercapai jangan sampai ada kurang satu apapun.
Menggunakan kostum anak SMA, asyik juga neh… kita kembali ke masa SMA lagi, terkenang juga meskipun cari seragamnya agak susah apalagi seukuran aku atau Heri Security yang terhitung big size dibanding rekan-rekan lainnya. Tapi sangat menyenangkan dimana setelah training selesai hari itu kami diminta foto di TA TV secara bersamaan, kekompakan kami yang sangat aku sukai yang membuat kami berhasil melewati tugas tersebut.

Lucu lagi saat kami memakai pakaian wayang trus datang ke dealer atau pertokoan dimana kami belum mengenal tempat tersebut dan kami disuruh minta tanda tangan para manager-nya dan minta stempel dan berfoto dengan mereka. Ada-ada saja komentar dari mereka, yang kami aneh kek, gak punya malu kek, pokoknya yang sifatnya gak percaya aja kami berpakaian seperti itu lalu kami datang ke tempat kerja mereka. Tapi tetap kami lalui dengan lancar meskipun ada rekan kerja kami yang terkena musibah dengan menabrak becak. Kemudian marching band di jalan….. huahahahaha….. PeDe abiz semua! Drum band di jalan, baris aja amburadul, suara band gak jelas, pembawa benderanya apalagi, hancur abiz! Tapi kami tetap PD aja lewat sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga berakhir di depan Novotel Hotel. Pulang dari marching band badan kayak dipukuli orang sekampung… sakit semua!! Tapi tetap kami enjoy lalui hari – hari kami. Sesi terakhir yang sangat menggelikan buat aku, memakai kostum superhero yang merupakan rancangan dari teman sendiri. Pas aku memakai rancangan Lusi dimana dia menampilkan superhero Superanda dengan baju yang super ketat dan warna baju yang digunakan seumur hidup aku gak pernah pake warna tersebut. PINK!!! OMG…!!! yang bener aja tuch! Meski dengan perasaan yang sedikit gak terima dengan memakai baju itu tapi tetap aku jalankan tugas dari trainer. Yang jelas keluar modal lagi… harus beli celana ketat warna pink, celana boxer warna pink juga karena aku mencoba mencari celana dalam yang coraknya polkadot gak ada yang muat bo’! Big size gitu loh..!!! aku mereka-reka sendiri bajunya gimana caranya supaya mirip dengan gambar yang ada, ada sedikit perbedaan aja di bajunya yang semula berwarna krem aku ubah jadi putih, adanya itu lagee… masa’ mo keluar modal lagi. Rasa malu aku dah gak punya lagi, dengan Pede-nya pake baju tersebut. Udah gitu ama trainer disuruh jalan-jalan di lobby dan di sepanjang hotel, ah, cuek lah…! dalam hatiku berkata anggap aja gak ada yang kenal, aman tho?! Hehehehe……

Akhirnya 3 minggu aku lewati dengan suksesnya. Dari semua program yang diberikan oleh trainer aku bisa menarik kesimpulan bahwa :
Kita dituntut untuk lebih berani berhadapan dengan siapapun, entah kita mengenal orang tersebut atau tidak tetap kita harus punya keberanian untuk bertemu siapapun.
Lebih percaya diri di depan orang lain.
Dalam mengerjakan tugas kelompok harus kompak, karena dengan kebersamaan tersebut semua tujuan kita akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Harus lebih aktif dalam berdiskusi, walaupun semula tidak ada kemampuan untuk berbicara di depan forum tapi dengan adanya training ini bisa merubah aku untuk bisa dan berani mengungkapkan sesuatu hal di depan umum.
Tinggalkan rasa ego dari masing-masing diri kita karena dengan kita lebih menonjolkan keegoisan kita dan tidak ada toleransi dengan teman maka semua tugas tidak akan selesai sesuai waktu yang ditentukan.
Disini aku bisa membagi waktuku yang semula gak teratur, sekarang apapun yang akan aku lakukan harus sudah di planning terlebih dahulu, tidak menunda-nunda pekerjaan karena kita pasti akan tertinggal jauh dari yang lainnya.
Lebih bisa memahami karakter dari rekan kerja, denagn begitu kita bisa introspeksi diri kita bahwa orang lain saja punya kekurangan apalagi kita.
Aku lebih bisa melatih kesabaranku dalam berhadapan dengan orang lain.

Dari semuanya itu aku dituntut untuk lebih percaya diri, entah itu siap atau tidak aku harus bisa melakukan apa saja yang diberikan oleh atasan. Apapun dari yang tidak mungkin menjadi mungkin meskipun aku melalui semuanya dengan pengorbanan baik secara financial, waktu, fisik maupun pikiran.
Thank’s buat Pak Budi dan Pak Lanang (gak didenda khan pak?!) yang telah mendidik aku melalui training ini serta gemblengan yang diberikan ke aku sehingga merubah diriku untuk menutupi kekuranganku dengan kelebihanku.

Reynanto
Restaurant Manager
Adalah sebuah pengalaman yang menarik saat kejenuhan mulai melanda pada suasana kerja di Hotel LORIN …..hari ini adalah hari pertama pertemuan saya dengan pak Budi dan pak Lanang dari AVEGA, kesan yang terbentuk saat pertama berjumpa adalah sosok sombong dan ga punya otak. saya menerka – nerka apa yang akan mereka sampaikan kepada kami para peserta training, ah..paling hanya ngomong soal teori dan enggak ada bobotnya, dan benar saja kami disuruh tertawa sendiri tanpa sebab disuruh ber ekspresi seolah kami sedang menertawakan sesuatu …hmmm…kalo ini sih aku sudah pernah saat belajar teater di SMA ah cemen menurutku dalam hati…eh..tiba – tiba saya disuruh kedepan dan di suruh tertawa dengan hati kesal ya terpaksa di tulus tulusin dan aman kayaknya ga ketahuan….. hari pertama training berjalan biasa-biasa saja ga ada yang istimewa justru terkesan para trainer sama sekali ga punya konsep.dan yang paling aneh kami diajak ke lapangan parkir untuk mengadakan upacara bendera tapi pengibar benderanya pantomime,dan dengan gaya yang ga kalah angkuh dengan para trainer akupun mengajukan diri menjadi pemimpin upacara he..he.. biar mereka tahu siapa aku huuh…..
Hari kedua training kami diwajibkan memakai uniform merah putih,dan seperti kemarin para trainer dengan gayanya yang congkak mengomentari performent kami satu persatu dari ujung rambut sampai ujung kaki dan untung saya aman ga ada komentar jelek…memang selama training biarpun under estimate dengan para trainernya tapi saya berusaha tampil sesempurna mungkin,dan tiba – tiba kamipun diajak keluar untuk bergaya ala model di depan ballroom dan berjalan sambil berpose menuju lobby dan standby dipinggir jalan …alamaak…ternyata disuruh melambaikan tangan layaknya model – model kelas dunia pokoknya narsis abisss…kira – kira setengah jam kami disuruh untuk melambaikan tangan dan hanya boleh berhenti kalau ada pengguna jalan yang minta foto..pffff…bete…tapi yaaa pura –pura aja di jalanin apa adanya daripada nanti kena hukuman ..he..he… ada hal yang menarik dalam training ini yaitu saat kita harus berphoto dengan bayi yang berumur dua tahun dan harus dengan menunjukkan akte kelahirannya huh..aneh – aneh saja…..tapi untungnya dengan susah aku bisa mendapatkannya …aku masih belum mengerti kenapa tugasnya aneh – aneh? Eh belum habis rasa heran kita masih harus melakukan upacara bendera lengkap dengan petugas upacara …hmmm klo ini sih kerjaan lama dan aku suka makanya aku langsung minta menjadi pemimpin upacara dan benar kayaknya penampilanku disambut dengan baik oleh rekan – rekan trainee.

Ternyata hari demi hari training di penuhi dengan tugas – tugas yang aneh – aneh tapi aku tetep berusaha jangan pernah melakukan kesalahan,bener aja tugas selanjutnya adalah berphoto dengan pramugari tapi kita harus memakai baju tidur pffff,,,apalagi nih ,,ngebayangin aja udah illfeel tapi ya namanya tugas ya harus dilaksanakan,tanpa buang waktu aku segera ke bandara dan aku dapat berphoto dengan pramugari sriwijaya tidak sampai disitu aku harus dapat meminta nomer telpon dan facebooknya pokoknya aku harus berusaha bisa dengan cepat menyelesaikan semua tugas – tugas yang diberikan dan ternyata sampai saat ini aku bisa…aku masih menebak – nebak sebenarnya apa yang mau disampaikan para trainer ini lewat tugas – tugas yang extreme,tapi aku sadar masih terlalu dini menilai hasil dari training ini.
Selanjutnya kami disuruh mengenakan pakaian karate lengkap wuiiiiih,, apalagi nih? untung aku dulu pernah ikut olahraga merpati putih jadi ya tenang aja ga usah repot – repot nyari pinjeman pakaian,belum puas disitu para trainer kembali memberi tugas baru yaitu dengan berpakaian ala orang beladiri kami harus mendapatkan tanda tangan orang – orang yang sudah ditentukan beliau diantaranya adalah tanda tangan kepala cabang Bank Mandiri atau kepala cabang BRI dan lain – lain,untungnya aku dapat tugas yang ringan yaitu harus mendapatkan tanda tangan dari lima guru yang ada di SMPN I solo maka aku langsung pergi kesana dengan sepeda motor dan ternyata setelah sampai disana aku malah bertemu dengan mantan guru SMP aku, sontak beliau terkejut bertemu dengan mantan muridnya yang sudah tidak bertemu selama dua puluh satu tahun yang lalu dan dengan gampangnya aku mendapatkan tanda tangan dan stemple he,he, ini adalah hariku aku pasti paling cepat menyelesaikan tugas di bandingkan teman – teman yang lain tapi ternyata ada yang sudah selesai lebih dahulu yaitu pak Pardi yaaa jadi nomer dua deh….

Hari berganti dan tugas – tugas semakin menumpuk aku mulai mengerti arah dan tujuan dibalik tugas – tugas yang aneh – aneh yang diberikan oleh para trainer yaitu supaya percaya diri,hal ini aku lihat dari perkambangan teman – teman yang biasanya enggak pede menjadi pede sedangkan aku malah belum merasakan perubahan yang berarti tetapi dengan melihat teman – teman bisa berubah saya menjadi tambah bersemangat dalam menjalani training ini satu hal yang membuka pikiran saya tentang training ini bermula pada tugas berphoto di salah satu outlet franchise dan kita harus berphoto dengan menggunakan uniform mereka dan posisinya kita harus menservice tamu. Itu adalah awal saya sadar tujuan dari training ini. Memang saya akui berat ketika saya harus berbicara dengan manager outletnya dan membujuknya agar membolehkan saya untuk memakai unifom mereka untuk berphoto dan itu membutuhkan waktu satu jam penuh untuk dapat meyakinkan dia namun akhirnya dapat juga,dari situ saya mulai memahami oh ternyata ini maksud dari training ini yang tadinya ga mungkin menjadi mungkin,yang tadinya ga kenal menjadi kenal dan dari sebuah obrolan dapat menjalin tali silaturahmi .

Tapi hari – hari training masih panjang,yang paling menyebalkan saat harus berphoto dengan anjing Dalmatian yang notabene anjing jenis ini hanya di punyai oleh kalangan elite dan itu jarang ada di solo,untungnya itu adalah kerja kelompok sehingga kami dapat bersama – sama mencari anjing dalmtian tersebut,kelompok saya terdiri dari saya,sriyono,fu’uzi,lusi,dan wiwid,berlima kami keliling solo mencari tempat penjualan anjing dan enggak ada anjing yang di maksud,kami hampir putus asa karena kami harus berphoto dengan 2 anjing padahal satu aja mencarinya susah,alhasil atas bantuan pedagang hewan di Depok kami diberi petunjuk untuk pergi ke pet shop yang ada di daerah nayu menemui bapak Bambang dan benar disana ada dua ekor anjing Dalmatian dan kamipun pura – pura menjadi calon pembeli untunglah sang penjualpun tidak curiga kami minta anjing dikeluarkan untuk dilihat dan diambil photonya terlebih dahulu dan kami berhasil mendapatkannya….singkat cerita kamipun segera menunjukkan hasil photo kami ke pak Budi tapi ternyata ditolak karena tidak sesuai yang di perintahkan karena kami hanya berhasil berphoto dengan satu anjing yaaaaahh,,,,,,sebelllll banget kami harus mengulang lagi namun berhasil.
Dari sini saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bahwa dalam mengerjakan suatu pekerjaan ataupun intsruksi atasan sudah semestinya kita kerjakan sesuai dengan perintah jangan pernah menguranginya karena kalau sampai terjadi kesalahan,yang kita dapat hanyalah waktu yang terbuang percuma.
Saat yang menyenangkan adalah saat kami harus mengenakan pakaian wayang dan semua terlihat asyik dan unik yang jelas saya sangat menikmati mengenakan pakaian wayang,disamping itu tugas yang diberikan pun terkesan mudah dilaksanakan sebab terbantu dengan dandanan kami dan semua orang yang kami temui sangat welcome melihat penampilan kami sehingga mempermudah tugas – tugas yang di berikan bahkan tidak sedikit yang meminta photo dengan saya pokoknya kayak artis geto……..!

Sesi yang saya sukai adalah sesi debat dan sesi presentasi dimana memerlukan kepandaian kita dalam menganalisa suatu masalah dan memberikan pendapat yang masuk akal sehingga dapat diterima oleh semua orang dan dalam sesi tersebut,saya dapat mengukur kemampuan saya sendiri dalam mengolah suatu masalah dan mencari solusinya .
Hari yang melelahkan adalah saat kami harus bergaya ala group Marching Band itu adalah hari yang berat diawali dengan pencarian baju seragam dan alat Marching Band yang jelas tidak kami punyai dan akhirnya kita memperoleh pinjaman dari UNS dengan kompensasi kami harus membayar sewa sekitar satu juta rupiah namun ternyata perusahaan mau menanggung yaa ok deh….dengan kemampuan musik ala kadarnya kamipun berlatih kekompakan pada sore hari dan hasilnya tidak ada yang dapat meniup terompet tapi itu tidak menyurutkan niat kami untuk tampil menerima tantangan dari pak Budi dan pak Lanang
Pagi hari kami kumpul di depan Ballroom dan bersiap untuk parade dan rute nya pun telah di tentukan yaitu berjalan dari solo Square menuju Novotel wuuuiihh…..jauh banget setelah sampai dirumah badan sakit semua namun dengan semangat empat lima kami jalani semua itu dengan suka cita dengan semangat yang baru untuk menjadi manusia baru. Ada hikmah dan manfaat yang jelas saya rasakan terutama setelah kami sepakat membentuk SOLVING team yang terdiri dari para supervisor yang saya yakin jika tanpa ada training ini tidak akan mungkin semudah itu menyatukan visi untuk membentuk team yang benar – benar solid dan ternyata pikiran dari semua rekan – rekan sudah terbuka sehingga team inipun dapat terwujud.
Terima kasih pak Budi dan pak Lanang dengan cara extreme kalian saya mendapatkan ilmu yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya tidak bertemu kalian……

Ariesta Tri Nugraheni
Receptionist
Waktu pertama kali saya mendengar saya mendapat tugas untuk ikut training dan trainingnya itu tidak satu atau dua hari, melainkan tiga minggu.
Yang ada di pikiran saya adalah GILA ……. Training tiga minggu huh…. Batapa nanti membosankan dan sangat menjenuhkan. Karena selama ini training yang pernah saya ikuti selalu melulu dengan full materi yang dimana kita hanya mendengarkan trainer bicara terus.
Dalam hati saya berkata ya sudahlah ikut saja …. Terus terang dengan sedikit agak terpaksa.
Jreng….jreng…. mulailah hari pertama dengan pengenalan dari trainer terlebih dahulu. Mereka berdua, yang pendiam dan murah senyum adalah Pak I Gusti Lanang Trisna. Yang tinggi besar perut agak gendut namanya Pak Budi Seputro.
Gaya bicara Pak Budi saya akui PD ABIS BOOOKKK. Tapi lihat ekpresi dia yang spontan dalam mengungkapkan perkataan ditambah bicaranya medokkkk jawa timurnya dan dibarengi dengan gaya yang bagi saya sangat expresif. Membuat saya sampai terus rerang tercengang. Dalam artian kata tercengang “Gila trainernya gaul banget dan mengungkapkan setiap perkataan itu semple dan mudah untuk dicerna.

Terus terang susah lho jadi trainer yang harus mencontohkan sesuatu dengan gaya bicara sambil berekpresi tanpa rasa ragu –ragu di depan audiens.
Tidak semua orang bisa melakukannya.
Minggu pertama dilalui sudah dengan berbagai macam tugas – tugas yang beraneka ragam. Sempat kaget juga terus terang waktu pertama kali diberi tugas yang istilahnya, ini trainer gila……bener kasih tugas macam – macam yang mungkin bagi saya itu tidak pernah terfikirkan sama sekali….
Sampai saya berfikir kenapa mau – maunya saya dikerjain seperti ini sampai seperti orang gila.
Ya Tuhan………ampunilah aku…….terus rerang sedikit agak kuwalahan juga dalam menyelesaikan tugas itu. Karena satu tugas belum selesai sudah ditambah lagi begitu seterusnya. Belum lagi saya masih masuk kerja juga. Ya ampun….. yang benar – benar menguras tenaga dan pikitran saya. Benar – benar sangat lelah sekali.

Tugas – tugas yang diberikan seperti
Foto dengan bayi yang harus umur satu tahun dengan akte kelahirannya.
Foto dengan kapster banci dengan pelanggan salon
Foto denga pilot
Dan masih banyak lagi, itu baru tugas foto belum tugas yang lainnya. Hari itu rasanya lama banget.
Itu baru minggu pertama saya lalui.
Minggu kedua telah tiba, dimana tugas itu semakin menantang dan semakin sulit. Trainer semakin gila dalam memberikan tugas, kelihatannya seperti asal saja memberi tugas. Ya ampun Pak Budi ……..please pak……
Saya pernah satu hari tidak menjalankan atau mencari tugas dari trainer. Sebenarnya masih buat dua hari kedepan sih….karena saya akui saya sudah sedikit lemah agak gembrebeg badan saya.
Yang saya putuskan sehabis training saya memang akan pulang dan tidur sebentar karena hari itu saya masuk sore.
Sore itu saya masuk kerja yang dimana ketemu sama teman –teman yang bercerita sudah mendapat foto dengan polisi dan polwan. Wah…terus terang saya kaget dan merasa lho… aku kok belum dapat sendiri. Sedikit merasa kecewa kenapa saya tidak cari dulu, walaupun badan saya merasa tidak enak.

Dari situ saya bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap pekerjaan atau tugas janganlah ditunda, karena menunda setiap pekerjaan atau tugas membuat pekerjaan kita semakin bertumpuk yang kalau sudah bertumpuk kita pasti akan malas mengerjakannya. Dari situ saya termotifasi dan merasa terdorong untuk menjadi yang lebih baik.
Kalau kita suka menunda pekerjaan kita pasti akan tertinggal jauh oleh yang lain.
Makanya saya semenjak dari itu tidak mau lagi menunda pekerjaan yang diberikan trainer, karena nanti akan mempersulit diri saya sendiri.
Jadi kalau trainer memberikan tugas, sehabis selesai training saya langsung mencari apa yang di tugaskan kepada saya.
Disini juga membina sebuah team work yang solid. Karena dalam satu hari saja saya bisa mendapat dua sampai empat kelompok yang berbeda. Nah disinilah letak keunikannya.

Disuatu team work kita bisa melihat karakter masing – masing orang itu seperti apa. Ada yang bagus dan enak diajak kerja team work ada juga yang malas – malasan atau susah diajak team work. Disitu sangat jelas sekali terlihat.
Kita biasa tidak pernah atau jarang berhubungan dengan si A, dalam tugas ini kita jadi lebih mengenal dia, yang kita tidak tahu no HP nya jadi tau no HP nya.
Jadi suatu kekompakan yang sengaja dimunculkan disini yang secara tidak langsung membuat kinerja kita semakin enak semakin solid tidak ada rasa saling su uzhon karena adanya komunikasi yang jelas dan terarah.

Minggu terakhir yang saya jalani sudah tidak begitu sulit bagi saya, karena ke gilaan yang ditanamkan sudah merasuk dan mendarah daging. Ha…ha…ha..
Memang disini kita dituntut untuk PD abis…..bokkkkk…Gojlokan mentalpun ditanamkan disini. Terus terang kalau ada orang yang tidak kuat dengan terpaan seperti ini pasti adanya cuman mengeluh saja….
Tidak tanggung – tanggung tainer itu membikin kita malu membikin urat saraf malu kita putus bener – bener putus.
Contoh saja seperti memakai baju basket , disuruh minta tanda tangan dari instansi setempat mulai dari atasannya sampai bawahannya. Itu juga kalau mental tidak teteg (maaf pak pakai bahasa jawa ndak didenda tho…..he he he) kita juga akan down.
Maka dari itulah kita dicoba disini oleh tainer sampai dimana ke PD an kamu dan keberanian kamu. Yang paling gila lagi terakhir kemarin sudah pakai baju wayang naik motor keliling solo dimana setiap ada lampu merah orang pasti lihat sampai kaca helmnya dibuka. Untung urat malu saya sudah putus, jadi tidak menjadikan suatu masalah bagi saya.
Yang lucunya pas di Che esh resto kita minta foto sama tamu, eeeeee malah kita yang dimintaiin foto sama mereka. Jadi sedikit merasakan oooooo begini tho kalau jadi artis… ha… ha…ha
Tugas mental terakhir yang diberikan trainer kepada kita adalah Drum
Band booookkkkk….. Ya ampun…. Jalan dari Slamet Riyadi sampai monument pers. Mental sih ok pak, walaupun tanpa latihan, tapi ampun…..kaki ini rasanya.
Jarang jalan sejauh itu terus terang pak….
Tapi itu semua bagi saya suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan. (jujur lho pak ini ngomongnya…..ndak bohong lho…)
Menurut saya training yang diberikan kepada kita itu bersifat bagaimana kita mensikapi setiap tugas – tugas yang diberikan kepada kita.
Walaupun memang saya akui sangat capek untuk melakukan itu, karena kita melakukan sesuatu itu jangan sampai nanggung , kita harus all out gitu…..
Memang pertama kali ikut training ini sangat berat, rasa malu itu pasti ada.
Dan saya berfikiran bisa tidak ya saya melakukan ini. Nah motifasi inilah yang diterapkan trainer di training ini.

Segi positif yang saya dapat dari ikut training ini adalah menjadikan diri kita menjadi diri kita yang berbeda lebih fun lebih ekspresif, yang penting kita menjadi pribadi yang asyik. Yang asyik disini dalam pengungkapan kata –kata lebih baik, lebih enak didengar supaya lawan bicara kita juga mendengarpun jadi senang.
Segala sesuatu memang harus dilakukan dengan hati yang iklas dulu, kita melakukannya tanpa rasa iklas dihati pasti hasilnyapun juga tidak maksimal.
Itu kata – kata dari saya Pak Budi ….Pak Anang….
Dengan adanya training ini memang sangat berpengaruh pada diri saya pribadi , yang biasanya saya bicara didepan orang atau sebuah forum yang saya akui tidak pernah dan mungkin jangan sampai, dengan adanya training ini alhamdulillah saya menjadi percaya diri dan lancar. Walaupun memang seperti ini harus selalu dilatih. Dalam segi mental saya semakin mantap dalam melakukan suatu hal tanpa ragu –ragu.
Kalau boleh saya mengomentari Pak Budi Seputro
Ya ampun pak…….pak budi sungguh gila.
Yang kadang asal saja memberikan tugas tanpa memikirkan dulu. Asal saja memberikan. Kalau boleh ni pak….kalau memberikan tugas alangkah baiknya kalau trainer juga ikut memberi contoh yakan pak…
Peace lho pak budi……walau pak budi gila dalam memberikan tugas saya yakin didalam hati pak budi tidak seperti itu. He.. he.. he…
TETAP SEMANGAT !!!!!!

NUR SETIAWAN
BELL CAPTAIN
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan karyawan Hotel Lorin Solo. Pihak Management Lorin Solo mengadakan training kepada karyawannya dengan tujuan : Memotivasi segenap karyawan dalam peningkatan kinerja serta peningkatan mutu pelayanan terhadap tamu. Adapun trainers di datangkan dari luar. Materi yang dibawakan sangat bagus dan menantang. Sebagai dasar pelajaran diterapkan cara – cara dan kegiatan – kegiatan yang sangat luar biasa. Dan belum pernah kami peroleh sebelumnya. Materi pertama adalah ”How to Change” secara performance individu, bagaimana merubah penampilan diri yang biasa-bisa saja menjadi penampilan yang sedikit berbeda (tapi tetap sopan dan tidak keluar jalur grooming / SOP yang diberlakukan oleh pihak management) sebagai contoh : tatanan rambut. Tatanan rambut di rubah dari yang biasa menjadi tatanan yang mengikuti trend masa kini dan diharuskan memakai hair gel sehingga kelihatan rapi dan wet look. Kemudian penampilan wajah yang biasanya tidak kami perhatikan, diharuskan selalu segar dengan membilas wajah dengan mengunakan Biore / pembersih wajah, ketika wajah mulai kusam / berminyak. Penampilan busana harus sopan dan rapi, serta menggunakan deodorant / pengharum badan tentunya dengan aroma yang soft / tidak terlalu menyengat.
Hal – hal semacam ini memang selama ini kurang kami perhatikan, dan dampaknya akan membuat kita kurang percaya diri.

Dalam hal pengetahuan luar kami juga dituntut untuk mengikuti trend yang sedang digunakan oleh masyarakat luas, contohnya : system jejaring Facebook, maksud dan tujuannya tak lain supaya kami tidak ketinggalan jaman dan mempunyai networking yang luas. Yang mana kami akui ternyata tidak sedikit dari kami yang belum memahaminya. Karena sebagian dari kami terlalu terhanyut dalam kemonotonan gaya hidup dan aktifitas kerja sehari-hari. Dihari pertama kami mengikuti training disampaikan bahwa di dalam bekerja, sering kita mengunakan cara – cara lama. ”How to Solve The Problem” sering cara komunikasi yang terlalu formal yang justru akan menciptakan atmosfir yang tidak nyaman dan ketidakpuasan terhadap tamu, sedangkan inti permasalahan justru tidak terpecahkan. Disampaikan bahwa masih banyak cara – cara yang tidak biasa digunakan dalam hal komunikasi dan penyampaian kita terhadap tamu. Dengan tidak mengurangi respect dan sikap sopan kita terhadap tamu dan tetap tidak keluar dari SOP yang diterapkan oleh pihak management. Cara-cara yang digunakan antara lain dengan pembawaan bahasa yang asyik, dan dengan cara pendekatan yang fun dan friendly. Dengan tujuan tamu mendapatkan jawaban yang dapat dimengerti sehingga tamu merasa terhibur dan merasa puas.

Tugas dihari pertama adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan trainers yang tidak harus dijawab dengan jawaban formal, jawaban yang dibutuhkan adalah jawaban yang fun dan menggelitik. Manfaat melatih kami berkomunikasi dengan cara yang asyik dan fun dan melatih imajinasi.

Hari kedua penjelasan dari trainers tentang tugas – tugas yang akan diberikan dan larangan – larangan yang tidak boleh dilanggar (larangan membawa atribute atau menyebutkan nama perusahaan (Lorin) dan harus mengenakan kostum yang dianjurkan selama dalam perjalanan rumah-Lorin). Manfaat melatih kami untuk percaya diri.

Di hari ketiga kami ditugasi untuk berpakaian warna cerah ala model dan berpose di area hotel dan menyapa para pengguna jalan yang melintas di depan hotel. Manfaatnya dan adalah melatih percaya diri dalam bersosialisasi. Dihari yang sama kami ditugaskan berfoto dengan seorang balita berumur satu tahun beserta akte kelahirannya. Tugas ini sangat menantang karena hanya diberikan waktu yang sangat singkat yaitu hanya satu hari. Manfaat dan tujuannya adalah melatih kami untuk memperoleh hasil maksimal dalam waktu singkat.

Hari keempat kami harus berfoto di salon kecantikan berpose ala bebek bersama kapster banci dan satu pelanggan wanita, tidak mudah memang. Manfaat dan tujuannya untuk melatih berkomunikasi untuk meyakinkan orang untuk dimintai pertolongan. Tugas dihari yang sama adalah menulis Butir-butir Pancasila yang menjadi dasar negara kita. Manfaatnya adalah dengan kita menghayati butir-butir Pancasila maka kita akan belajar menghormati sesama, mengerti batasan-batasan yang memang tidak boleh kita langgar dalam kehidupan sehari-hari secara beradab sekaligus sebagai peyeimbang. Dihari keempat saya harus berpakaian karate dan harus mendapatkan cap dan tanda tangan dari sepuluh outlet food court yang ada di SGM. Manfaat dan tujuan menguji kepercayaan diri dan keyakinan, bahwa dengan penampilan apapun kalau tujuan kita jelas maka tugas kita akan lancar.

Hari berikutnya adalah berfoto dengan seorang pramugari (tidak boleh berfoto dengan pramugari yang sama) dengan mengenakan pakaian tidur dan diharuskan mendapatkan nomor telepon dan alamat facebook pramugari tersebut yang waktunya terbatas. Manfaat dan tujuannya adalah untuk menguji percayaan diri dan mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang sangat terbatas. (Airlines yang ron di Solo hanya Sriwijaya dan hanya empat pramugari). Dihari yang sama berfoto sebagai server International Outlet Franchise. Manfaat dan tujuannya adalah melatih percaya diri dan bagaimana cara menghormati profesi seseorang.

Hari berikutnya tugas kelompok adalah performs mengenai cerita rakyat. Manfaatnya adalah bila ingin mendapatkan hasil yang bagus kita menguasai materi dan menjiwai karakter / peran.

Hari berikutnya kita diwajibkan untuk mengendarai sepeda angin dengan mengenakan kostum ala executive (rapi dan berdasi) dari rumah – lorin, lalu mencari pengemudi taxi berinisial tertentu dan berfoto di showroom mobil dengan mobil keluaran terbaru. Manfaatnya adalah melatih percaya diri dan demi tujuan yang maksimal jangan menjadikan segala keterbatasan sebagai kendala. Tugas berikutnya harus berfoto bersama polisi di dalam mobil dan bersama polwan dengan background Polsek dan berpose di dalam penjara tugas ini sangatlah menantang karena didalam peraturan kepolisian bahwa seseorang tidak boleh masuk ke area penjara tanpa alasan tepat (melanggar hak asasi manusia). Manfaat adalah dengan berkomunikasi baik dan memberikan alasan yang tepat dengan cara yang tepat akan membuahkan hasil yang maksimal. Kemudian kita ditugaskan untuk menciptakan karya yaitu tiga bait puisi. Manfaat adalah melatih untuk mempunyai jiwa seni dan berimajinasi.

Hari berikutnya adalah tugas kelompok kita diwajibkan untuk membawakan lagu/koor di depan public area (disaksikan tamu-tamu di area hotel). Manfaat dan tujuannya adalah melatih untuk lebih percaya diri dan menciptakan teamwork yang solid dan kompak dengan satu perintah. Kemudian presentasi tentang ”Starbuck Experience” dengan lima bahasa berbeda. Manfaat adalah melatih berkomunikasi dan melatih untuk menguasai materi yang dibahas dan belajar berinteraktif dalam penyampaian pesan hendaknya dengan bahasa yang dimengerti dan dipahami oleh si penerima pesan. Tugas selanjutnya memakai kostum basket dan diharuskan untuk memperoleh tanda tangan dari pimpinan sebuah instansi, lengkap dengan nama leluhurnya dan pendidikan yang mereka peroleh. Manfaat untuk melatih kita untuk meyakinkan orang, percaya diri dan melatih berkomunikasi dengan baik dengan kondisi apapun. Semua tugas kelompok dibuat acak dengan Tujuannya agar kita dapat melatih beradaptasi, bekerjasama dengan siapapun team kita. Kemudian kita melakukan upacara bendera dengan mengenakan pakaian jadul / jaman dulu dan harus mengenakan pakaian tersebut di luar area hotel / public area (Kopi Luwak-Soseq). Manfaatnya adalah dengan kondisi apapun dan siapapun kita, maka kita diharuskan untuk melaksanakan tugas dengan semangat, serius dan tetap percaya diri.

Berikutnya tugas kelompok berfoto dengan sepuluh angsa. Manfaatnya adalah melatih mengolah dan menganalisa informasi dan melatih kekompakan.

Hari berikutnya adalah berfoto dengan keluarga warga asing harus ada Ayah, Ibu dan anak. Manfaatnya adalah untuk melatih menguasai kondisi, medan, kesabaran dan keyakinan dan melatih komunikasi.

Hari berikutnya kita wajib mengenakan kostum SMA dan berfoto dengan team di salah satu instansi di beberapa divisi. Manfaatnya adalah bagaimana kita harus belajar percaya diri untuk berkomunikasi dengan baik dan meyakinkan orang.

Tugas dihari berikutnya adalah kita diwajibkan untuk mengenakan kostum dayak. Manfaatnya adalah kita bisa merasakan menjadi pribadi lain dan culture yang berbeda. Berikutnya kita menggunakan pakaian wayang dan harus mendapatkan beberapa foto, tanda tangan, cap dari beberapa instansi/public area. (CV.Hananta, LBC dan Soseq). Manfaatnya adalah dengan kondisi apapun kita harus percaya diri dan belajar untuk berkomunikasi dengan baik demi tercapainya hasil yang memuaskan.

Hari berikutnya tugas satu team (30 orang) membentuk team marching band dengan menempuh jarak 6 km. Manfaatnya bagi kita adalah agar percaya diri dengan seberat apapun tugas yg kita pikul kalau dilakukan dengan rasa kebersamaan dan kekompakan akan membuahkan hasil yang maksimal dan luar biasa.

Dihari berikutnya kita mengenakan kostum batik dan menyebutkan motif dan makna batik tersebut. Manfaatnya adalah kita dituntut memikili pengetahuan yang luas dan beragam. Dihari berikutnya kita mengenakan kostum Pramuka dan debat, kritik membangun dan masukan-masukan, hal kelebihan dan kekurangan outlet dengan satu pembanding outlet diluar. Manfaatnya adalah agar kita dapat berusaha untuk percaya diri dan semangat dan tegas, manfaat debat agar kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan outlet kita dengan kombinasikan kritik-kritik membangun.

Dihari berikutnya kita diwajibkan untuk memakai kostum superhero, ”Andai Anda Menjadi Superhero”, berpose di area hotel dan menyapa para pengguna jalan raya di depan hotel kostum diciptakan sendiri dan dipakai sendiri. Manfaatnya adalah melatih kami untuk percaya diri, bersosialisasi, berimajinasi dan melatih kreativitas kita.
Dihari selanjutnya kita diharapkan memilih satu kata-kata mutiara / kata-kata pegangan hidup (golden word). Manfaat adalah di dalam hidup kita harus mempunyai minimal satu kata mutiara / pegangan hidup untuk penyemangat, pengingat sekaligus penyeimbang. Training beserta tugas – tugas ini sangatlah menantang dan menguji kami, walaupun banyak sekali kendala menghadapi begitu banyak hambatan, tapi dengan semangat dan demi tujuan yang mulia, keberhasilan pasti akan tercapai dan melatih kita untuk ”Percaya Diri”. Ada sesion yang sangat menarik yaitu pemberian reward dan punishment selama kami mejalankan tugas – tugas dari trainers. Selama training berlangsung ada beberapa kekurangan dan kelebihannya antara lain ;

Kekurangan :
1. Setelah kegiatan training berlangsung kami masih harus incharge/masuk kerja (harusnya kami fokus dalam kegiatan training, karena selama training kita banyak melakukan kegiatan fisik, ketika incharge kita sudah kelelahan).
2. Venue kurang luas, AC kurang dingin, karpet agak berdebu dan kami duduk di bawah / lesehan membuat kami cepat lelah, durasi training 4-5 jam (harusnya kita duduk di kursi / ada sandarannya ”U” shape, tanpa meja).
3. Ada beberapa materi training yang terlalu membosankan : mendengarkan cerita sebanyak 30 orang yang durasinya panjang-panjang (harusnya durasi dibatasi), membahas 22 bab ”Kesalahan Seorang Manager” yang tertunda beberapa hari untuk menyelesaikan (harusnya pertanyaan audience dibatasi sehingga bisa diselesaikan dalam beberapa hari saja).
4. Beberapa materi (kostum : dayak, wayang, drumband) harus dapat dalam waktu yang sedikit, sehingga kami harus mengeluarkan biaya sendiri / sewa (harusnya kostum yang sederhana saja, asal kreasi sendiri – contoh superhero itu sudah bagus) karena suatu saat trainers menuntut kita untuk tampil perfect atau tidak asal-asalan.
5. Trainers tidak membawa alat-alat contoh seperti kamera dan handycam,

Kelebihan:
1. Training ini sangat bermanfaat bagi kami untuk melatih cara berkomunikasi dengan dan dan meningkatkan rasa ”percaya diri”.
2. Melatih kita untuk berkomunikasi dengan baik dari yang sebelumnya yang cara yang biasa-biasa saja atau terlalu formal menjadi lebih fun dan asyik.
3. Melatih untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah dengan hasil maksimal dengan tepat, dalam waktu yang terbatas.
4. Melatih kita untuk merubah sikap, performance dan cara-cara lama dengan cara – cara baru.
5. Melatih imajinasi, kreatifitas dan melatih membentuk teamwork yang solid.
6. Materi training variatif, disisipkan dengan joke-joke sehingga membuat suasana training tidak membosankan.
7. Menguji mental dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat

Nugie Nugroho Tri Kristianto
Executive Housekeeper
Saya belum tau untuk hari pertama dari hasil training, karena masih ada rasa ketidak adilan dalam diri saya untuk mengikuti training ini, saya masih banyak mengeluh ke management dengan pertanyaan yang besar “ kenapa saya diikutkan dalam training, sedangkan saya masuk dalam management tersebut dan berlevel 7” sedangkan yang ikut semua level 5 Kebawah….???? mampus gua….strees…..uey….
Sedih memang…..kalu melihat apa yang ada dalam diri,,,,,dan level yang masih saya sandang, tapi….mau protes,..itu juga bukan sifat saya….untuk melakukanya.
Okelah semua itu saya jalanin dan berusaha keras untuk berpikir positip, sampai saya dipanggil GM Bapak Johny Subarkah untuk bertahan dan harus bisa menunjukan bahwa saya bisa dan orang – orang diperiode pertama merupakan pilihan.

Saya selalu berusaha perpikir positif setiap kali mau berangkat dan mengikuti training, saya merasakan bahwa sebagaian anak – anak yang mengikuti training merasa sungkan dan salah tingkah, maka disinilah saya harus merubah peran yang tadinya Departement head harus sama sejajar dengan teman teman yang mengikuti kelas tersebut.
Hari pertama saya ikuti dan harus meninggalkan segala atribut sebagai Dept Head, saya pantau temen temen masih jaga jarak dan berusaha terus untuk melakukan pendekatan pendekatan secara persuasive, dalam, pikiran saya pasti nanti bisa mengikuti.
Walaupun dipikiran masih banyak pekerjaan – pekerjaan dilapangan ataupun planning yang belum tergarap dan saya berusaha untuk menghilangkan itu semua serta harus bisa berkonsentrasi didalam kelas training dan tidak memikirkan selama 5 jam soal pekerjaan.
Hari pertama sangat mengejutkan sekali Karena awal dari trinernya melakukan punishment and rewarding “ jika berbahasa jawa akan dikenakan denda 100 rupiah per kata” kebiasaan saya selalu banyak menggunakan bahasa jawa campuran Indonesia inggris, baik itu briefing meeting kesemua staft khususnya di housekeeping. Itulah kejutan pertama, maka tidak heran kalau hari pertama dapat hukuman membayar lebih banyak dari pada teman teman yang lain. Kejutan kedua dari trainernya langsung yang ngomongnya ceplas-ceplos yang aku pikir bisa menyinggung perasaan orang, tapi begitu dilihat lama lama semakin tangguh untuk orang – orang yang mestinya tersinggung,
Lebih terkejut lagi dan agak bingung adalah waktu tranernya menyuruh kita ketawa lepas,,,dan sempat aku bicara keteman teman ”apa sih maksudnya” dan mereka semua bingung juga, berarti tidak saya sendiri yang bingung……., saya belum tau juga apa tujuan dari semua itu, akhirnya dia bercerita bahwa kita mesti lepas selepas lepasnya dari beban – beban yang ada dan dimulai lagi acara ketawa bebas. Saya bisa melakukan itu semua walau setelah itu masih ada rasa ngomel didalam hati, sedikit demi sedikit mulai bisa paham dengan tingkah laku tranernya sampai tingkah dan gerakan-gerakan yang aku pikir bener-bener edan, sampai training akhir di seasi pertama yang mengumumkan pakai pakaian warna ngejreng ( merah, biru, kuning ) untuk hari selasa.
Waduh…..mak….cari dimana untuk warna-warna itu, dimana aku tidak punya. Berusaha mencari kesemua staff saya dan nda ada yang punya,,,, aku merenung dan merasa sedih, bayang-bayang posisiku yang buat penghalang, menyalahkan orang lain pasti!!! sampai aku Tanya keGM lagi, beliau kasih saya support yang luar biasa, sampai – sampai dia pinjamkan batik warna merah suruh dipakai. Tapi belum ada yang cocok….dalam hatiku aku berdoa” ya TUHAN berilah aku pertolongan untuk hari ini” sekitar jam 7 malam, ada anak IHS yang bekerja dihotel menawarin bajunya untuk aku pakai, senang rasanya ada yang memperhatikan didalam kekalutan ini.

Hari keDua masuk jam 7 pagi, dalam pikiranku kalau trining seperti kemarin tapi semua meleset, pertama kita suruh mengumpulkan PR yang hari senin, saya lupa apa judulnya!!! yang saya ingat soal yang lucu lucu pokoknya saya udah selesaikan itu semua tidak ada kendala, bahkan ada tambahan kalau nda salah ingat PR untuk besok sudah dikasihkan yaitu foto dengan bayi yang berumur 1 tahun dengan aktenya. Bagi aku bukan hal yang mudah untuk cari itu semua, tapi seluruh temen temen yang tidak ikut mendukungnya untuk berusaha mencari. Akhirnya saya bisa dapat foto sekitar jam 10 malam.
Hari itu juga kita melakukan upacara bendera walaupun pura pura, seluruh peserta sudah dibagi – bagi sebagai petugas upacara, saya menjadi komandan pleton. Saya belum benar- benar percaya diri selesai upacara kita melakukan peragaan peragawan dan peragawati, saya nekat aja untuk melakukan itu walaupun sampai melambai lambai dipinggir jalan. Malu memang….malu sekali saya memetik pelajaran hari itu bahwa kita harus percaya diri dan berani malu.
Hari keTiga hari rabu memakai seragam beladiri, bener – bener dihari sebelumnya buat pusing tujuh keliling, itu juga saya dapatkan sekitar jam 9 malam dan tidak menyangka saya dapat 2 seragam pencak silat dan merpati putih, yang pencak silat dipakai iskandar sedangkan saya pakai merpati putih, senang rasanya bisa berbagi dengan temen yang tidak dapat seragam. Saya ikutin semua perintah trainer dengan senang hati. Meminta tanda tangan dengan memakai seragam beladiri dan tidak kenal merupakan suatu tantangan yang menarik, telkomsel tempat yang harus saya dapatkan, saya lalui hari itu dengan enak dan asik aja menerimanya. Pada akhirnya dapat tugas untuk besok yang lebih berat, membawa sepeda dan absent didepan pintu masuk hotel, serta tugas foto bersama pramugari untuk hari sabtu. Untuk hari ketiga dapat disimpulkan bahwa kita mesti berani menghadapi segala situasi secara mandiri.

Hari keEmpat. Kita diuji fisik untuk bersepeda mencari dealer dan berfoto bersama kendaraan yang terbaru didalam conter dealer, hal semacam itu udah mulai mudah untuk bernegosiasi karena kita mempunyai pengalaman menghadapi situasi yang sama persis pada hari kedua dan ketiga.
Untuk hari hari selanjutnya dengan berbagai situasi dan tekanan waktu serta benturan reality pekerjaan yang ada saya berusaha untuk menyelesaikanya, dari foto dengan polisi, pramugari, berpakaian dayak sampai berpakaian wayang. Semua cobaan diatas merupakan ujian mental secara langsung dari avega training yang akan menimbulkan tingkah laku yang tiba – tiba dari dalam diri kita untuk bisa menyelesaikan semua. Pada hari ke Lima dan ke Enam yang paling menakutkan adalah PR yang untuk hari ke 7 ( senin ) sampai tiga hari kedepan. Dalam pikiranku project apa lagi yang bisa saya simpulkan, The starbuck experience adalah buku yang menjemukan untuk dibaca dan tebal, kita semua disuruh menyimpulkan dan diterjemahkan pakai bahasa asing. Dengan cara didiskusikan, diketik pakai bahasa rusia untuk besoknya. Saya sempat bingung untuk menterjemahkan kebahasa rusia, tapi nekat aja liat diinternet kutipan pidato bahasa rusia.
Dari masalah dihari ke 7 dan 8 bisa disimpulkan bahwa kita harus cepat berpikir dan berimajenasi secara cepat.

Di training ini kita dididik supaya bisa cepat bertindak, cepat,berpikir, berani malu, berimajenasi, dan kompak secara team. Semua pekerjaan rumah sangat menantang dan memerlukan energi yang banyak disamping pikiran yang harus lebih jernih dan fresh, manja merupakan pantangan yang harus dihindari, mandiri dan team salah satu solusi untuk mencapai tujuan dari hari ke 7 dan ke9
Hari ke 9 dan 10, 13 seperti biasa mengumpulkan foto2 yang unik, kata2 mutiara yang harus dijelaskan serta upacara yang masing masing peserta harus bawa model sendiri sendiri, yang paling berkesan adlah pakai baju wayang, minta tanda tangan, kartu nama, ke 2 perusahaan public dan nongkrong dimall yang harus mendapatkan 10 orang yang belanja dioutlet yang ditunjuk, tidak ada masalah dan dilakukan dengan senang hati walau sedikit gila………diakhir minggu ke2 kita sudah dapat peralatan drumband lengkap………tidak bisa aku bayangkan hari senin besok. What ever will be will be,……. Frend.
Tiba saatnya kita semua secara team berdrumband dari solo suquer ke novotel, saya beranggapan kayak orang demo. Banyak penonton disepanjang jalan terheran – heran karena bunyi drumband yang tak beraturan, kita semua gila, cuek, dan emang nda merasa malu. Kompak dan didukung dengan masing2 peserta membawa 1 orang juru kamera dengan tugas utama memfoto kegiatan ini. Fisik adalah tempaan yang utama yang mesti didapat hari itu, tidak kalah seru adalah pada hari ke 18 yang menguji mental dan kreatifitas kita untuk menjadikan kita sebagai super hero, sulit untuk mewujudkan gambar super hero tapi dengan bekerja sama dan hubungan baik maka bisa terwujudlah tantangan yang diberikan oleh trainernya, lagu D masifh “jangan pernah menyerah” merupakan inspirasi hati hari itu.

Kalu boleh diurutkan tantangan yang menantang selama 20 hari adalah 1 foto bersama dengan pengantin 5 orang pakai baju training bawa 5 bola, 2 foto memakai baju wayang dan minta tanda tangan diluar area hotel, 3 menyanyi dibalai bengong 4 foto bersama polwan dipolsek.
Dari seluruh kegiatan training AVEGA, saya bisa menyimpulkan bahwa hari 1, 2, 3, 4, adalah hari pembentukan metal yang benar2 buat saya down dan sedih. Poin yang saya temukan selama dalam training dan akan menjadi pertahanan pribadi adalah: Jangan pernah akan menyerah selama apa yang kita tau dan lakukan benar. Percayalah bahwa sesuatu yang kita lakukan akan berhasil jika bertahan sampai titik terakhir.
Jangan pernah terintimidasi atau orang merendahkan saya.
Berani dan yakin bisa.
lawan dan atasi semua keterbatasan “BISA”.
Terus mencoba, mencoba dan mencoba, mencoba sampai saya memperoleh apa yang diinginkan. Saya tidak pernah akan menyerah dan kekecewaan, kesedihaan atau tantangan yang dihadapi.
Itulah kesimpulan dan hasil dari training AVEGA yang selama 20 hari saya hadapi, akan saya namakan 7 pertahanan hidup dari diri saya poin tersebut diatas, yang selama ini aku terapkan.

Sebelum saya mengahiri tulisan ini ijikan saya kutibkan nasehat orang bijak yang bagus yang pernah diberikan pada saya untuk pertahanan diri “ Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa “
“ Success is a journey not destination “. Akhirnya saya ucapkan terima kasih selama 20 hari dengan Bapak Budi dan Bapak Lanang yang mendapingi training ini sampai selesai, semoga selalu sukses dan terus sukses. Selamat BRO……………….

Lusia Winari Utami
FB Cashier
Pokok materi yang disampaikan adalah tentang “hospitality development services” namun penyampaian isi materi atau teori di kelas sangat sedikit, metode yang saya terima lebih banyak pada kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas outdoor.

Pendapat saya tentang materi dan cara penyampaian dalam training
Materi yang diambil cukup mengena dan bermanfaat. Cara penyampaian materi dari para trainer cukup menarik dan asik, mudah dipahami. Terlebih lagi cara penyampaian yang disertai dengan gaya-gaya atau ekspresi yang lucu sangat membantu para trainee jadi lebih bisa memahami dan tanggap yang dimaksudkan para trainer.
Gaya bicara trainer yang lantang, lugas, terus terang dan penuh selera humor membuat suasana menjadi lebih asik dan tidak membosankan. Sikap terbuka yang ditawarkan para trainer juga sangat membantu para trainee untuk lebih bisa membuka diri satu sama lain dengan rekan kerja. Komentar para trainer kepada seorang trainee yang dianggap perlu perhatian extra dalam berpenampilan dan berkomunikasi sangat “terus terang”,tajam dan bisa jadi menyakitkan tapi maksud dari itu adalah untuk kebaikan dan kemajuan. Saya mengerti maksud dari para trainer dengan selalu mengatakan “ no hard feeling,please…”. Sangat berpengaruh positif sehingga bukan rasa sakit hati yang dirasakan melainkan semangat untuk terus membenahi diri, memperbaiki diri dalam berpenampilan dan berkomunikasi, mawas diri.

Pendapat saya tentang tugas-tugas outdoor
Awalnya saya heran mengikuti training lebih sedikit dalam classroom dan kenapa lebih banyak diberikan tugas-tugas outdoor yang lebih menggembleng mental, karena tugas yang diberikan aneh-aneh dan sedikit tidak masuk akal. Misalnya foto dengan anak usia 1 tahun dengan membawa akta lahir, foto dengan capster banci dan customer di depan salon dengan gaya yang norak, foto dengan pilot, foto dengan polwan di Polsek dan foto dengan polisi dalam mobil dinas polisi, foto dengan 3 anjing Dalmatian, foto dengan pengantin dengan memakai baju dan celana training dengan background “gebyog”, foto bersama di stasiun TA TV, dan masih banyak lagi. Untuk mengerjakan tugas-tugas foto itu semua dibutuhkan mental dan rasa percaya diri yang kuat, siap malu di depan umum, siap ditolak bahkan diusir karena mungkin dianggap mengganggu. Tetapi dengan diberikannya tugas-tugas yang aneh-aneh tersebut sangat berpengaruh positif, menjadikan mental seorang trainee yang kurang percaya diri menjadi lebih percaya diri dan berani berinteraksi. Selain itu, juga diperlukan kreatifitas dan cara pendekatan yang tepat agar dapat meraih tujuan yaitu memperoleh report atau hasil kerja dari tugas-tugas aneh tersebut. Setelah satu per satu tugas dapat diseleseikan dengan baik saya mendapatkan point penting yaitu tentang “tidak ada sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan”. Segala sesuatu yang kelihatannya tidak masuk akal, diluar kemampuan saya tetapi kalau dilakukan dengan kesungguhan dan ketekunan maka sesuatu itu akan dapat diraih. “ Nothings Imposible”, sangat memotivasi saya untuk terus bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatu, baik di lingkungan kerja ataupun di rumah.
Dengan diberikannya tugas-tugas outdoor saya mendapatkan pembelajaran tentang pentingnya bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik, selain itu saya juga memperoleh pengalaman-pengalaman baru dan teman atau relasi baru.

Tentang peraturan-peraturan dalam mengikuti training
Peraturan yang diberlakukan para trainer untuk semua trainee kelihatannya cukup sederhana. Misalnya peraturan untuk selalu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, diberlakukannya denda Rp.100; per kata yang diucapkan bukan dengan bahasa Indonesia. Kelihatannya cukup sederhana dan mudah tetapi dalam pelaksanaanya ternyata cukup sulit, terbukti dengan banyaknya pendapatan dari denda yang di collect oleh bendahara. Peraturan tentang dresscode yang diberlakukan setiap harinya berbeda, diantaranya dresscode baju bebas dayak, baju wayang lengkap dengan accesorisnya, baju seragam bela diri, seragam SMU, seragam pramuka, kostum basket , kostum tempo dulu, baju super hero. Menurut saya dresscode yang diberlakukan cukup menarik tetapi untuk mendapatkannya diperlukan usaha-usaha meminjam antar teman atau bahkan menyewa ke tempat persewaan kostum seperti kostum wayang dan kostum dayak, terlebih lagi diperlukan banyak waktu untuk itu. Pengalaman menarik yang belum pernah saya alami, malakukan aktivitas outdoor dengan memakai pakaian yang tidak semestinya, saya masuk dalam sebuah mall yaitu di hypermart dengan berpakaian taekwondo bertemu dengan manager pemasaran dan meminta beberapa tanda tangan beserta stempel perusahaan. Tugas yang sangat menantang, dengan penuh keberanian dan percaya diri akhirnya saya dapat menyeleseikan tugas dengan lancar. Beberapa peserta trainee ada yang mengalami kesulitan, saya cukup senang karena saya tidak mengalami kesulitan itu.

Hal penting yang menjadi pembelajaran bagi saya tentang diberlakukannya peraturan-peraturan tersebut adalah tentang cara berkomunikasi yang baik dan kreativitas.

Tentang pembelajaran “public speaking” atau presentasi
Topik yang diberikan yaitu tentang pembahasan isi buku diantaranya buku “The Starbucks Experience” dan buku “Membahas 22 Kesalahan Para Manager”. Dalam classroom setiap peserta yang dibagi dalam beberapa kelompok diberi tugas untuk membawakan presentasinya. Saya mendapatkan pembelajaran tentang keberanian untuk berbicara di depan umum atau peserta trainee. Saya masih perlu belajar lebih banyak lagi tentang presentasi, bagaimana memulainya, apa yang sebaiknya diucapkan, bagaimana cara mendapatkan perhatian dari audience, dan bagaimana agar presentasi saya bagus, dan masih banyak lagi. Dalam pembelajaran tentang presentasi tersebut peserta trainee hanya diberi tugas-tugas untuk membahas buku dan kemudian mempresentasikannya, akan menjadi lebih baik kalau sebelumnya trainer juga memberikan kiat-kiat atau cara berpresentasi yang baik. Seandainya kiat-kiat atau cara berpresentasi yang baik diberikan kepada peserta trainee lebih dahulu dan kemudian baru diberikan tugas untuk membawakan presentasinya maka kegiatan dalam mendengarkan presentasi akan lebih menarik dan tidak membosankan. Menurut saya membosankan karena peserta trainee belum menguasai benar tentang kiat-kiat dari presentasi itu sendiri, dan juga belum menguasai materi dari apa yang akan dipresentasikan.

Pengalaman dan manfaat selama menjadi peserta training
Cukup banyak pengalaman yang saya dapatkan selama menjadi peserta training. Dalam training tersebut saya banyak belajar tentang hospitality, staff performance standart, grooming, belajar berimajinasi, belajar berpresentasi, bersosialisasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Pengalaman yang cukup bermanfaat bagi saya karena sebelumnya saya termasuk pribadi yang anti sosialisasi tetapi sekarang saya bisa berubah menjadi pribadi yang bisa bersosialisasi meskipun masih dalam tahap belajar bersosialisasi. Saya memetik pelajaran akan pentingnya bersosialisai, tidak menjadi individu yang egois. Maksud baik dari para trainer dengan memberikan kita banyak tugas maka akan banyak pula pengalaman yang diperoleh. Selain pengalaman-pengalaman yang saya peroleh selama training saya juga mendapatkan manfaat, diantaranya menjadi lebih percaya diri, menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup, selalu berpikiran positif, menjadi pribadi yang lebih dewasa dan ada keinginan untuk terus belajar dan berusaha.
.
Kelebihan dan kekurangan dari training
Kelebihannya adalah materi dan cara penyampaiannya bagus, mudah dimengerti peserta training. Para trainer cukup menarik perhatian peserta karena sikap ramah dan terbuka kepada peserta trainee.
Kekurangannya adalah lebih banyak diberikan tugas-tugas outdoor daripada teori dalam classroom, dimana dalam penyeleseian tugas-tugas outdoor tersebut membutuhkan cukup banyak waktu dan energi sedangkan peserta trainee masih harus menyeleseikan tanggung jawab dalam bekerja.
Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah menurut pendapat saya pribadi.

Kesan, pesan dan ucapan terima kasih
Setelah mengikuti training saya menjadi lebih bersemangat dalam bekerja dan mempunyai harapan-harapan indah, semoga akan menjadi awal yang baru dan baik buat saya dan peserta training lainnya. Semoga manfaat daripada training tersebut tidak hanya bersifat sesaat tetapi bersifat kekal sehingga bisa terus dirasakan manfaatnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada para trainer atas semua pembelajaran dan telah berbagi pengalaman.

BOEDI PRASETYO
Executive Chef
Hari yang sangat indah dengan sejuta harapan, Tgl 01-02-2010 hari pertama kita menginjakkan kaki di ruang trening room setelah sekian lama kita Jarang pernah masuk area itu, trening apa lagi pasti pikiran saya wah pasti membosankan.
Trainee yang di lakukan selama 20 hari ini dirasakan makin asyik dan enak jika kita membawanya dalam suasana yang enak dan asyik pula . yang tentunya banyak bermanfaat dengan apa yang aku dapatkan selama ini mungkin juga bagi teman –teman yang lain dan aku merasakan pula banyak pula perubahan yang terjadi pada teman yang lain walaupun mungkin dari mereka menyadari maupun tidak

Disaat timbul rasa percaya diri dari yang aku rasakan selama ini dan masih ada beberapa hal yang mungkin menggingatkan pada masa – masa yang permah aku lakukan beberapa tahun yang lalu walaupun pada saat itu belum trainee…..berpenampilan Gila yang dilakukan pada saat trainee dimana banyak keluh kesah juga sering merepotkan Istri dan Anak ku di rumah terutama dalam mencari perlengkapan – perlengkapan yang harus digunakan untuk kelancaraan trainee tau sendriri kalau melalaikan tugas kan gantinya 3x lipat makanya semua tugas harus dilakukan pada saat itu , tapi kadang susah juga karma di samping trainee dan tugas-tugas yang di berikan kadang kita masih mengingat kalau nanti sore kita juga masih bekerja terus tanpa henti

Memang aku rasakan selama trainee berlangsung ada beberapa event yang harus di selesaikan pada saat itu terutama pada saat persiapan “Imlek “ dimana kita kerjasama dengan sponsor dari djarum pada awal bulan memang persiapan banner dan flier sudah ada walaupun aku katakan agak sedikit terlambat dalam masalah waktu yang sudah aku djadwalkan .dan setelah terpasangnya Baliho dari event di Kampoeng ikan pun aku sedikit merasa lega tinggal chek istalled banner yang terpasang di kota maklum ini merupakan awal kita melakukan event di kampoeng Ikan …. .

Terkadang itu semua berlangsung dengan sesuai harapan dan target revenue
Kembali ke masalah trainee ada beberapa pengalaman yang lucu dan menarik yang aku rasakan selam mengikuti trainee tersebut anatara lain :
1 .Pada saat memakai pakaian karate yang merupakan awal kegiatan di luar yang dilakukan sendiri dimana aku mendapat jatah untuk mendatangi SMK negeri 4 Surakarta bukannya malu utuk mendapatkan tanda tangan dan stemple dari SMK tersebut pada awalnya juga tidak semudah karna aku harus meyakinkan kepada kepala sekolah tersebut bertbagai cara di lakukan terutama untuk meyakinkan karma aku tidak membawa surat pengantar ataupun kartu nama tetapi dengan segala cara akhirnya dapat juga walaupun juga harus extra waktu karma harus menunggu semua anak-anak didiknya pulang

2. Penggambilan anak umur 1th dengan akte kelahiran yang di ikut sertakan dalam foto bersama yang merupakan pengalaman pertama kegiatan di luar jam kerja ….dan akhirnya pun saya minta tlong tetangga saya untuk mencoba mencarikan dikampung laint karma di daerah saya tidak ada anak yang usianya 1 th kebanyakan umur pra sekolah lain dan selanjutnya kitapun mendapatkannya
sedikit keyakinan /keberanian karma kita harus menanyakan Akte anak tersebut

3. Penggambilan foto bersama pramugari di bandara Adisumarmo dimana kita melakukan nya pada malam hari sekitar pukul 19.15.pm dan pesawat sriwijaya pada saat itu delai karma cuaca tidak memungkinkan dan akhirnya kita menunggu sampai crew pesawat dating dan akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba setelah meminta ijin dari Kapten Pilot akhirnya kita pun dui ijinkan walaupun sekali lagi juga ada rasa sedikit malu karma pakaian yang saya gunakan adalah piyama batik milik hotel

4. Penggambilan foto bersama polisi dan polwan di dalam mobil polisi ,menurut saya penggambilan fototersebut tidaklah begitu susah karma pada saat itu aku menggenal banyak petugas dari Polsek Lawean tetapi saying di Polsek tersebut memang Tidak ada Polwannya akhirnya aku menuju ke Poltabes karma pada saat itu hari juma’at siang banyak anggota yang melakukan kegiatan ibadah akhirnya akupunsegrera meluncur menuju Polsek Serengan …..sekali lagi kita melewati birokrasi yang tidak terlalu bebbelit dan akhirnya Kapolsek Ibu Sumiati menggijinkan aku untuk foto bersama Polwan

5. Foto di frances restaurant di solo .pada saat itu aku memilih tempat di Pizza Hut baru dan akhirnya pun aku berangkat pulang kerja sedikit agak awal dari biasanya dan langsung melincur menju solo baru melelui percakapan yang serius akhirnya pun aku dapat menggambil foto dengan costum texas tapi….. saying foto yang aku dapatkan tadi malam terhaus entas siapa yang melakukan …dan akhirnya aku mendapat hukuman dimana aku harus berfoto lagi di tiga tempat yaitu KFC, Texas , dan CFC

6. Foto kelompok dimana kelompok aku mendapat jatah foto bersama Gajah
kita mencari informasi dan tempat juga ada di taman Taru Juruk Palur pada saat itu hujan sangat lebat dan kami berlima tidak ada alernatif lain selain hari itu langsung kami berlima dengan PDnya berfoto meskipun hujan deras dan petir menyambar demi sebuah tujuan

7. Foto kelompok yang lainnya adalah foto bersama seorang Bule ,Istri dan anak Bule yang kita setahui saat ini sudah agakagak jarang foreigner asing yang dating ke Solo tetapi tidak di sangka tidak didiga pada malam itu di Resto Bujono kedatanggan bule bersama anak dan istrinya akhirnya pun kita foto bersama

Kami punya tugas berlima adalah berfoto di depan showroom mobil SUSUKI di pabelan dengan membawa sepeda kumbang dengan kepercayaan diri yang kuat kami berlima mengayun sepeda dengan tangkas dan akhirnya kami di sambut dengan baik oleh sipemilik showroom tersebut dan diperbolehkan berfoto di depan mobil terbaru susuki dan satu lagi disuruh foto dengan sopir taksi yang inisial depannya R yang bernama Riyanto

Dan berikutnya kami mendapat tugas memakai baju senam dan kami berfoto layaknya seorang pesenam professional senam yang kami lakukan di tempat fitness center

Tugas yang berikutnya memakai pakaian pemain bola basket / pakaian sport yang tdak kalah hebohnya adalan dengan pakaian itu kita pakai kita mempunyai tugas mempelajari pengetahuan tentang kesalahan yang dilakukan oleh seorang meneger

Yang berikutnya yang kami lakukan adakah memakai baju seragan SMA yang berlogo sekolah dengan PD nya kami memakai baju putih abu-abu dan kami juga mengadakan acara upacara bendera di area hotel lor-in di tempat parkir timur setelah itu kami lanjutkan dengan mengadakan diskusi tentang kiat menjadi orang sukses.

Yang selanjutnya adalah memakai baju jadul ( jaman dulu) hal ini juga membuat kami bingung adalah disuruh mencari satu model cewek yang akhirnya kami bersama rekan mengambil anak trening sebagai model untuk di ajak foto dan ikut dalam acara upacara bendera diarea parker timur hotel

Disuruh berfoto bersama lima model cantik yang kami lakukan adalah mencari model anak buah rekan kami dan akhirnya kami berfoto bersama untuk sebuah tugas berat ini

Memakai baju Pramuka merupakan masa kita bernostalgia saat kita masih berada di sekolah SD,SMP,SMA yang selalu di sibukkan dengan acara extrakulikuler menyenangkan juga

Yang tidak kalah serunya kami disuruh memakai baju wayang, dan yang membuat kami keder kita di suruh minta tanda tanggan daa kartu namanya ke pada perusahaan yang ada di area Solo san yang beroperasi di hari Sabtu, terdiri dari 2 perusahaan dan yang di minta adalah meneger operasional, saya mendapat tugas ke perusahaan otomotif

Dihari yang berikutnya kami di suruh memakai baju dram band dan berjalan dari jajar solo menuju novotel solo dengan membunyikan alat dan juga memakai pakaian “Super Hiro” sesuai dengan rancangan dari rekan rekan yang ada

Terima kasih pada pak Budi dan pak Lanang telah membuat penyegaran pada jiwa kami, supaya bisa memotivasi diri kami sendiri untuk bisa lebih mengembangkan potensi yang ada.

MASAYU DEASY KUMALASARI (LALA)
Lor In Coffee Lounge Captain
Sekitar pertengahan Januari 2010, saya baca pengumuman tentang kegiatan, berita-berita ataupun aktifitas LORIN didepan musholla. Salah satunya, saya baca adanya memo tentang akan diadakannya suatu Development Training dengan pembicara Bp. Budi Seputro dengan peserta training 30 orang, dari tanggal 01 Feb 2010 – 20 Feb 2010. Saya hanya menduga dan mengira sendiri tentang isi dari training tersebut, dan saya tidak mengira kalau Bp. Budi itu dari Hugos, saya kira hanya kesamaan nama saja. Akhirnya saya penasaran juga, saya tanya ke NOVI – HRD, dan dijawab tidak tahu karena itu program langsung dari General Manager, bukan dari HRD. Akhirnya sekitar seminggu sebelum bulan Februari, saya buat jadwal untuk bulan Februari saya sesuaikan sedemikian, agar tidak mengganggu jadwal training saya dan operasional kerja di Coffee Lounge. Pada hari Minggu 31 Januari 2010, di LORIN diadakan staf party yang diikuti oleh semua staff dan keluarganya. Dalam pidato, Bp. Harjanto selaku Dir. PT HAS menyampaikan bahwa akan diadakan training yang diikuti oleh 30 staff yang dimaksudkan untuk kemajuan hotel dan kita semua dengan investasi training yang tidak sedikit per orangnnya. Mendengar pidato tersebut saya semakin penasaran, sebenarnya training apakah itu, beliau juga berpesan agar kita semua menjadi gelas kosong ketika ikut training tersebut.

Keesokan harinya, hari Senin 1 februari 2010 hari yang di nantikan datang juga. Di rumah, sebelum berangkat hotel, saya sempat bilang ke suami saya, “ Wah mesti nanti training nya membosankan, bikin ngantuk”. Suami saya mengingatkan saya untuk membawa alat tulis dan notebook. Sampainya di hotel, saya ganti baju dulu di loker. Sebagian peserta training yang cewek juga masih ganti baju, jadi saya agak santai meski sudah hamper jam 7 pagi. Kemudian saya masuk ke Training Room, ternyata disana hampir semua peserta sudah kumpul, juga Pak GM dan para Dept Head lainnya juga 2 bapak trainer. Saya agak malu karena dapat dikatakan saya terlambat, karena jam 7 tepat saya baru masuk ke Training Room. Kemudian Bp. Mudia selaku EAM menyuruh saya ke loker cewek untuk memanggil teman-teman yang belum kumpul. Setelah semuanya kumpul, Pak Gm dan HRM menyampaikan pidato sedikit yang kemudian semua Manager keluar dari Training Room. 2 Bapak trainer lalu memperkenalkan dirinya, yaitu Bp Budi Seputro dan Bp Lanang ( maaf jangan didenda lho pak he..he..he..). Bp Budi Seputro dan Bp Lanang dari Hugos Café, seperti yang saya pikir sebelumnya, yang saya kira hanya persamaan nama. Dimana keduanya tergabung dalam AVEGA Training.

Setelah sesi perkenalan dari mereka, saya membathin, kok cuma ada tiga kursi saja. Ternyata kita sebagai peserta disuruh untuk duduk lesehan agar lebih santai, akrab. Wah… setting trainingnya beda dari training biasanya yang formal, duduk dan mendengar juga mencatat. Kita sebagai peserta juga dibuat kaget, kita disuruh berdiri dan mengekspresikan diri dengan tertawa lepas. Pada awalnya kita masih malu-malu, lalu kita disuruh senam di tempat dengan gaya yang tidak normal/aneh. Kita semua jadi surprised dan tidak ngantuk seperti yang saya pikir sebelumnya. Kita juga dikasih peraturan untuk tidak memakai Bahasa Jawa, bahasa yang dipakai selama training dan nantinya diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kalau ada yang memakai Bahasa Jawa didenda 1 kata Rp 100,- dan kebetulan saya ditunjuk oleh teman-teman untuk menjadi bendahara. Hari pertama lumayan terkumpul Rp 7.200,- dari 22 peserta yang terkena denda. Hal ini dimaksudkan juga supaya kita tidak bosan selama training jadi bisa ger-ger’an kalau ada pesserta yang kena denda. 5 jam hari pertama sudah dilewati dengan tidak bosan sama sekali, tapi malahan sakti perut karena kebanyakan tertawa. Di akhir penutupan hari pertama, kita disuruh nulis rangkuman tentang training di hari pertama, di kasih PR dengan pertanyaan yang konyol dan tentunya harus dijawab dengan konyol juga. Yaitu kenapa lagu Solo Balapan dinyanyikan dengan Bahasa Jawa, dan kenapa setting nya tidak di stasiun Jebres. Kita juga dikasih tugas untuk hari ke dua tampil trendy, cantik, cakap yang fashionable dengan dresscode putih hitam. Dikasih tugas foto yang pertama yaitu foto dengan bayi berusia 1tahun dengan akta lahirnya. Tetapi kita dikasih kelonggaran untuk dikumpulkan hari Rabu 3 Februari 2010 dan cerita lucu untuk disampaikan secara lisan.

Hari kedua tetap dimulai dengan doa, senam dipimpin salah seorang peserta traning yang ditunjuk secara giliran setiap harinya. Setelah itu kita semua diberi masukan tentang, kritik, saran tentang dandanan make up, baju kita yang rata-rata masih old fashioned. Satu persatu dari kita maju untuk presentasi tentang cerita lucu secara lesanyang diharapkan bisa membuat yang mendengarkan tertawa. Ada yang malu-malu, polos, ada yang berani. Tugas foto yang dikumpulkan untuk hari Kamis 4 Febuari 2010 makin berbobot, menantang yaitu foto di depan salon dengan seorang perempuan dan seorang banci dengan gaya bebek. Pada hari yang kesekian kita dapat tugas foto sama Polwan di depan Polsek dan seorang Polisi di dalam mobil Polisi. Ini tugas cukup membuat saya pusing karena harus tunggu seorang Polwan sampai 2 jam di Polsek Sar Kliwon karna dia lagi blanja, belum lagi ajak pak Polisi foto di dalam mobilnya, malah pak Polisinya yang malu diajak foto. Malu atau malu malu mau pak? He…he…he…

Hari ketiga, drescode kita untuk cewek bawahan rok merah dan atasan blouse merah atau biru atau kuning dan untuk cowok celana warna putih dengan hem warna biru atau kuning atau merah dengan make up yang keren, trendy dan total. Ternyata kita harus fashion show layaknya seorang model dengan pose di beberapa titik di depan lobby dan pinggir jalan raya depan Hotel. Kita harus lambaikan tangan kita kesemua pengguna jalan yang lewat. Wah…traning dan trainer yang unik dan menarik.

Hari keempat kita dikasih tugas untuk pakai baju Karate dengan kucir dua bagi cewek. Pada jam traning kita disebar ke instansi-instansi, ke kantor-kantor, bank-bank ataupun mall. Saya kebagian di BRI Sriwedari bersama P Yatman atau lebih dikenal dengan sebutan AKBP (nama keren yang didapat di traning). Kita harus minta nama 5 orang staf juga tandatangan dan stempelnya. Untung saya tidak ada kendala. Tapi Fajar sempat telpon HP saya katanya dia ditolak di BNI. Yang lainya lagi Dendik alias Pak Lurah dan Dadang sempat diamankan oleh security Solo Square dengan alasan katanya kita tidak ada surat pengantar. Padahal kita memang tidak dibekali surat pengantaryang sama sekali, yang dimaksudkan supaya kita punya keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat tampil di depan, di publik, ke orang lain yang kita belum kenal ataupun ke orang lain yang punya kedudukan jauh diatas kita.

Dari hari kehari saya pikir makin berat, gila tugas yang diberikan tapi makin asyik dan menantang. Seperti foto sama pengantin beneran tapi kita pakai baju olah raga dan bawa bola pakai topi. Foto sama Pilot/Pramugari tetapi kita pakai baju tidur. Belum lagi tugas-tugas fantasi dengan pertanyaan yang aneh dan tentunya diperlukan jawaban yang aneh pula. Seperti kalau kita punya panti pijat akan kita kasih nama apa dan mengapa. Dalam ruang traning, dari hari kehari makin seru saja. Kita ada materi bedah pendapat dengan bahasa dari 30 negara yang mengundang tawa dan penyampaian makalah di depan. Materinya sampai sasaran tapi tidak menjemukan karena ditampilkan dengan lepas dan ada saja yang jadi bahan lelucon tapi tidak bermaksud merendahkan individu yang bersangkutan tetapi malahan menjadikan kritik yang membangun. Seperti contohnya Pak Lurah alias Dendik dan Pak Jojo alias P Bejo. Pak Lurah alias Dendik adalah Supervisor Housekeeping yang memang penampilannya jadul tidak trendy dan kurang PD (maaf ya mas Dendik) bicara di depan public. Juga P Bejo adalah Sous Chef yang dimana dituntut harus tampil sangat PD dan gaul, trendy, asyik juga funky. Pada minggu terakhir P Bejo ketahuan tidak bisa ngomong F. Jadi tambahan denda Rp,500; untuk P Bejo untuk setiap kata yang harusnya pakai huruf F tapi diucapkan dengan huruf P. Mas Sriyono diawal traning juga penampilannya jadul dan pemalu tapi sekarang sudah keren dan trendy juga PD. Kita semua yang ikut traning dituntut untuk tidak boleh hard feeling atau mudah tersinggung, karena kalau mudah tersinggung ketika kena kritik, tujuan dari traning tidak dapat kena sasaran.

Pertengahan minggu pertama kita diajak clubbing di Kopi Luwak Solo Square, disana kita dijadwal setiap pertemuan 3 orang. Saya milih Hari Jumat di minggu kedua bersama Nova (Recepcion). Disana kita ngobrol tentang banyak hal bersama P Budi, P Lanang juga P Negro. Oiya, P Negro adalah GM Hugos Café Semarang yang pada hari itu jadi bintang tamu pembicara traning. Yang mencontohkan sosok seseorang dari 0, jelek, miskin sampai sekarang jadi GM. Di minggu pertama juga ada pembicara Kemal dari Hugos Jogja. Adanya pembicara dimaksudkan bahwa kita semua bisa berubah dari yang jadul, terbelakang menjadi keren, modern asalkan ada kemauan.

Hari-hari di minggu kedua, dresscode kita semakin aneh. Seperti pakai baju Dayak, baju Wayang. Ketika pakai baju Wayang kita disuruh mobile ke 2 kantor dan ke pusat keramaian di food court mall untuk photo bersama pengunjung. Kalau ingat, lucu juga n’ asyik, kalau malu kayaknya kita sudah diputus selama training ini. Yang saya ingat ketika pakai baju wayang, Nova sampai dikira orang gila dan tidak boleh masuk ke kantor Telkom. Di awal minggu ke-2 kita juga dapat tugas menyanyi paduan suara di Bale Bengong depan Pipas pada jam Breakfast. Kita juga ada tugas untuk melakoni drama dengan judul tertentu yang kebetulan saya mendapat judul “Perawan Tayub”.

Pada hari Senin minggu terakhir, kita mengadakan parade Drum Band. Dari depan Solo Square sampai depan Novotel Hotel. Wah…keren nih…kita peserta traning 30 orang dapat tampil maximal total main Drum Band di sepanjang jalan protocol Solo padahal tanpa latihan. Setelah Drum Band pun perjuangan kita belum berakhir, kita harus foto sama 5 cowok SMA untuk cewek dan begitu juga sebaliknya. Di hari-hari minggu terakhir untuk drescode tidak lagi susah atau aneh-aneh lagi dan juga tidak banyak tugas.
Hari Kamis di minggu ketiga kami memakai baju yang sangat lucu, unik. Baju super hero yang merupakan karya/kreasi kita sendiri.

Akhirnya training selama 20 hari berakhir sudah. Hal-hal ataupun tugas gila, aneh yang diberikan oleh trainer selama ini tentunya mempunyai suatu tujuan. Dimana kita sebagai staff hotel yang merupakan industry hospitality atau jasa harusnya tampil dengan penuh PD, dengan performance yang keren, funky, pembawaan yang asyik. Andaikan training ini disampaikan secara biasa / conservative tentunya akan sangat berat dan membosankan.

Terima kasih untuk manajemen LORIN Hotel yang telah menunjuk saya mengikuti training ini dan kepada Bp Budi dan Bp Lanang selaku trainer yang telah membuat urat malu kita putus he…he…he…

SRIYONO
House Keeping Supervisor
Pengalaman training selama saya lakukan adalah sangat luar biasa. Dalam bayangan saya dalam wakttu 20 hari sangat melelahkan tetapi ternyata selama saya jalani enjoy” aja banyak manfaat yang saya peroleh dengan training ini di antaranya adalah perubahan pada diri saya yang luar biasa dan pendapat teman” membangkitkan semangat saya. Inilah kisahnya, pada hari pertama ada upacara bendera waktu itu saya kebagian penyanyi lagu Indonesia Raya. Pada hari kedua saya harus mengenakan pakaian celana putih kemeja merah, kebetulan waktu itu saya sudah pinjam pada anak training yang bernama Yudha , kemudian celana warna putih saya pinjam anak PA yang bernama Agus SM, ternyata setelah saya pakai celana itu kurang panjang, saya harus cari lagi.

Saya ke Laundry dan bertemu Pak Totok, Manager Laundry lalu saya dikasih celana putih dan langsung saya cuci dan setrika di Laundry waktu itu juga. Keesokan harinya saya pakai ternyata bagus juga. Lalu ada acara fashion show saya harus menampilkan penampilan terbaik saya. Rambut saya sudah saya potong trus pakai minyak gel merk LOREAL makin PD aja.

Pada tanggal 3 Feb 2010 waktu itu ada tugas untuk memakai kostum pencak silat. Bajunya saya pinjam ke anak training OT, Novi namanya. Tugas keluar waktu itu adalah minta tanda tangan & stampel di 5 outlet yang berbeda di Solo Square lantai 2. Dengan PDnya saya laksanakan tugas tersebut dengan lancar.

Pada tanggal 4 Feb 2010 ada tugas foto bersama capster dan banci. saat itu saya mencari banci di wilayah Karang Anyar jam 8 malam. Ada kisah lucu waktu itu, ternyata banci yang saya ajak foto bersama lari trus saya kejar, jadilah kejar- kejaran dan akhirnya kena juga dengan rayuan mautku. Banci tersebut mau juga setelah saya jelaskan bahwa saya adalah orang baik, tidak akan memperkosanya.

Pada tanggal 5 Feb 2010 ada tugas foto bersama kelompok saya dengan memakai kostum PERSIS Solo, kelompok saya terdiri dari saya, Triyono, Cucut ,Rista, dan Aris toyip. Saya sebagai ketua mencari kostum PERSIS Solo dengan cara pinjam ke teman” PASOEPATI yang berjumlah 5 orang. pada waktu pengambilan foto bersama cuaca mendung, kurang lebih jam 5 sore. Kelompok saya foto bersama di lapangan sepak bola di Colomadu. ternyata kondisi Rista pada waktu itu kurang baik, sering muntah, namun demi tugas foto bersama ia rela datang walaupun hujan deras.

Pada hari Jum’atnya ada tugas pentas seni dengan tema cerita rakyat. Kelompok saya terdiri dari saya, Rinanto, Fajar, Novi, dan Fuuzi. kita mengambil judul “TERJADINYA RAWA PENING”. Inilah kisahnya, di Suatu desa yang bernama Dadapan ada seorang lurah yang sombong dan Saudagar kaya yang pelit. Pada suatu hari pohon yang di tebang saudagar kaya merngeluarkan darh, ternyata kayu itu adalah jelmaan ular. Kemudian daging” ular tersebut di bagikan kepada warga desa, ada seorang warga yang bongkok badannya kemudian meminta – minta. Sang lurah dan Saudagar sombong tidak memberi daging kepada warga yang bongkok itu. Lalu si bongkok minta kepada nenek tua dan dikasihlah oleh nenek itu. Hari berikutnya diadakan sayembara, barang siapa yang dapat mencabut lidi akan di jadikan pahlawan ternyata pak lurah & Saudagar kaya tidak bisa mencabutnya karena mereka sombong. Datanglah si bongkok, dengan mudahnya mencabut lidi tersebut, tak bisangka dari lubang lidi tersebut keluarlah air bah yang tidak berhenti. Akhirnya pak Lurah dan Saudagar tenggelam dengan kesombongannya. Inti dari cerita tersebut adala kita tidak boleh menyombongkan diri.

Tugas selanjutnya adalah foto bersama seorang pramugari beserta namanya , no HP , Alamat rumah,& alamat Facebook. waktu itu saya bertemu pramugari di Hotel Riyadi Palace. Kostum yang harus saya kenakan adalah piyama. Ternyata lancar” aja.

Pada hari Sabtu 6 Feb 2010 ada tugas foto bersama kelompok yang terdiri dari saya, Iskandar, Novi, dan Yusuf. kami disuruh foto bersama di restoran yang ada Franchise International. Kami mengambil Paparon Restaurant, kami dapat merayu seorang Supervisor untuk pinjam baju. Dengan baik hati supervisor itu meminjan\mkan baju baru untuk kami tapi sebelumnya kami harus pesan makanan dulu. Karena ibu Novi lagi banyak duit di traktirlah kami oleh beliau.

Selanjutnya tugas luarnya adalah dengan naik sepeda ontel dengan memakai kostum bebas tetapi pakai dasi tugas saya adalah foto bersama showroom mobil Hyundai dan mencari sopir taksi yang bernama awalan “J” akhirnya namanya Joko.

Pada waktu itu ada tugas apa yang berbeda pada perfomance setelah diadakan training dan sebelum training. Ternyata pendapat staf saya adalah makin fresh dan energik, hanya masalah pada komunikasi.

Pada waktu ada tugas foto bersama anjing Dalmation kelompok saya waky\tu itu terdiri dari saya, Cucut ,Lusy, Rinanto, & Fuuzy. jam 1 siang berangkat dengan kondisi hujan deras. saya cari anjing ke Depok ternyata tidak ada lalu muter” dulu buat cari makan. Setelah hujan reda kami lanjutkan ke Mojosongo. waktu itu Cucut muntah” karena bau kandang dan kotoran anjing.
Pada tanggal 13 Feb 2010 ada tugas pakai baju wayang. Kostum yang saya pakai adalah Nakula. Tugas luar yang saya dapat adalah di kantor Mobile X dan kantor Non publik yaitu kantor TURINDO di jl. Slamet riyadi. Selama perjalanan banyak sekali orang” tertawa karena dengan pakaian wayang pakai helm. Pada waktu di kantor Mobile X saya bertemu 2 orang supervisor, ternyata tanggapannya adalah ramah dan baik, trus di kantor Turindo lebih lucu lagi karena cewek” yang ada di kantor itu mita foto bersama, pengalaman yang tak terlupakan.

Selanjutnya ada tugas foto bersama kelompok pengantin dengan kostum training dan membawa bola, waktu mau ijin foto bersama kita harus menta ijin yang punya hajatan. Sumpah susah banget karena yang punya hajat dari kepolisian. kami di tanyai ijinnya mana? buat apa? dan jangan disalah gunakan.

Ada tugas lagi yaitu memakai pakaian superhero, saya mendapat kostum yang di buat oleh teman saya sendiri ( Dendik). Saya harus mencari kostum ke Solo Square dan Matahari Department Store untuk mencari celana dalam warna merah. Dengan PD nya saya pakai kostum tersebut dan mendapat surfprice foto bersama Pak Budi , Pak Anang , dan Bu Novi buat kenang”an.

Waktu sesi pembahasan kelebihan dan kekurangan outlete kelompok saya mendapat bagian Housekeeping , Laundry, dan Enggenering. Kesimpulannya adalah apabila ketiga departmen ini ada yang lemah akan berakibat sangat fatal, karena imbasnya kepad akita semua tidak puas dalam melayani tamu.

Dalam pembahasan kesalahan manager saya inggin menyampaikan pendapat saya tentang Pak Nugie sendiri, setelah mengikuti training ini ada perubahan pada diri Pak Nugie yaitu lebih asik dan paniknya pela” mulai hilang.

Maka saya mengambil kesimpulan dari semua materi training dan tugas luar menurut saya adalah seberat tugas apapun kalau kita mau berusaha pasti dapat dan harus bisa. Dalam prakteknya kalau kita bekerja, pekerjaan satu belum selesai masih di tambah pekerjaan lain kita harus bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan cara membagi waktu dan prioritas.
Dalam hal ini saya sangat berterima kasih kepada kedua Trainer kita yaitu Bpk Budi Seputro dan Bpk I Gusti Lanang yang telah menginspirasikan hidup saya dan saya akan berubah dan akan belajar dan belajar lebih baik lagi untuk memperbaiki kekurangan saya.
Motto hidup saya adalah “ANTUSIASME” yaitu berasal dari kata “Antu” dan “Siasme” yang artinya Tuhan di dalam diri kita. Apabila kita sudah percaya kepad Tuhan kita akan tenang, apapun masalah dan beban kerja yang berat apabila kita sudah pasrah pada Tuhan hasilnya akan ikhlas. Amien

Pardi
Engineering supervisor
Pada pertengahan bulan Januari 2010 saya mendapatkan informasi dari Chief Engineering bahwa di bulan Pebruari dari management mengadakan program training selama 20 hari. Pada saat itu saya di tawari oleh Chief saya untuk ikut training tersebut, saya sambut tawaran itu dengan senang hati. Saya sempat penasaran mendengar informasi bahwa training tersebut dilaksanakan selama 20 hari, mungkin baru kali ini training paling lama di Lor In .
Setelah memo dari HRM keluar ternyata benar bahwa training di laksanakan selama 18 hari, dan nama saya tercantum di memo tersebut. Di dalam pikiran saya paling training hanya di kelas saja seperti training-training sebelumnya.

Di hari pertama saya agak kaget ketika masuk training room , ketika saya masuk tidak ada set up kursi untuk peserta hanya ada dua kursi untuk trainernya.Saya pikir juga aneh training duduk lesehan pasti materi yang akan di sampaikan juga aneh. Ternyata benar di hari ke dua semua peserta mendapatkan tugas poto bersama bayi berumur satu tahun beserta akta kelahiranya, setelah mendapatkan perintah tersebut saya langsung memberi tahu istri saya agar saya di carikan anak bayi yang berumur satu tahun tersebut beserta akta kelahiranya.
Ternyata di sekitar tempat saya tinggal tidak ada, kemudian istri saya tanya ke tetangga kebetulan teman tetangga saya tersebut mempunyai anak berumur satu tahun. Kemudian tetangga saya tersebut saya ajak kerumah temanya yang jarak rumahnya cukup jauh, sekitar tujuh kilometer dari rumah saya. Setelah sampai tujuan sekitar jam tujuh malam saya ketemu bayi tersebut dan bayinya belum tidur saya bawakan jajanan dan kebetulan bayinya mudah saya ajak poto bersama.

Setelah mendapatkan poto bersama bayi dan di serahkan kepada trainernya saya belum tahu apa maksudnya, semua peserta menyerahkan poto tersebut.
Pada hari ke tiga semua peserta di suruh menggunakan baju yang warna-warna cerah, untuk pria celana putih baju merah kuning atau hijau. Sedangkan wanita menggunakan baju merah dan rok merah. Saya tiak tahu apa yang akan di tugaskan kepada peserta, ternyata kami di suruh fashion show di depan lobby dan di teruskan di side walk , baru kali ini saya merasakan jadi model dan di lihat para pengguna jalan di depan hotel.

Kemudian di hari selanjutnya kami mendapatkan tugas poto bersama kapster bencong dan seorang wanita, lagi-lagi saya mengajak istri saya untuk mencarikan salon dan akhirnya saya bisa poto di salon teman istri saya. Semua peserta berhasil poto walaupun ada yang temenya training sendiri di jadikan becong.
Pada hari ke lima kami di tugaskan memakai uniform karate atau sejenisnya, saya mendapatkan baju tapak suci yang warnanya merah sendiri waktu itu. Kami tidak tahu lagi di suruh apa dengan baju seperti ini , ternyata tugasnya on the spot di suruh mencari tanda tangan dan stempel di beberapa instansi separti, bank, sekolahan , mall dan play group. Saya mendapatkan tugas ke SD 15 Surakarta untuk meminta lima tanda tangan dari para guru dan stampelnya. Ketika sapai di SD 15 tukang parkirnya mengira saya pelatih silat SD tersebut karena saya memakai baju silat tanpa jaket. Saya langsung minta ijin ke satpam SD tersebut untuk ketemu kepala sekolah, setelah sampai di ruang guru saya langsung utarakan niat saya dan para guru SD 15 tersebut memaklumi karena mereka juga pernah mendapatkan tugas saya tersebut. Akirnya salah satu guru keliling ke kelas-kelas untuk meminta tanda tangan sejumlah lima orang dan stampelnya.
Di hari ke enam uniform ganti dengan baju hem dan berdasi dan berangkat dari rumah harus naik sepeda onthel, lagi-lagi semua penasaran disuruh apa lagi hari ini, ternyata kami di buat kelompak masing-masing lima orang dan tugasnya photo di dealer mobil baru dan mencari sopir taxi dengan inisial nama sopir hurup D atau hurup H. Dan untungnya group kami mendapatkan dealer mobil yang paling dekat yaitu astra izuzu sebelah hotel dan sopir taxi nya pun datang sendiri karena rekan kami telepon operator taxi untuk memengirim sopir taxi dengan inisial D atau H. Akirnya kami mendapatkan sopir bernama Darwana dari Angkasa taxi.

Ada tugas lagi-lagi poto kali ini bersama polisi dan mobil patroli, ini agak gampang soalnya di setiap polsek ada, yang agak susah poto bersama polwan yang ada hanya di polwiltabes. Kebetulan tetangga kampung ada seorang polwan yang aku tidak kenal, pada hari sabtu pagi jam 05:30 saya dan istri saya datang kerumah polwan tersebut untuk mohon izin berpoto bersama.Ketika istri saya menemui polwan tersebut dia baru siap-siap mau berangkat ke kantor, kemudian si polwan tersebut bersedia poto besok janm 7:30.Akirnya minggu pagi saya datang kerumah polwan tersebut untuk poto bersama. Si polwan tersebut saya ajak ke polsek untuk poto tapi polwan tersebut bilang nggak usah ke polsek poto di rumah saja ya. Lalu saya jelaskan kalau poto tidak di polsek saya akan di hukum lima kali lipat oleh trainer saya. Akirnya polwan tersebut mau saya ajak ke polsek Colomadu tapi si polwan tersebut sambil menggerutu munkin dia malu .
Ada tugas poto lagi kali ini poto bersama fauna, tugas ini di emban oleh kelompok yang terdiri dari lima orang. Saat itu juga kami berangkat ke taman Jurug walaupun hujan sangat deras.Akirnya kami bisa poto bersama gajah walaupun tidak bisa mendekat karena hujan lebat dan gajahnya baru horny kata pawangnya.

Untuk poto kelompok olah raga team kami poto badminton, kali ini tidak ada kendala kami poto di lapangan badminton Blulukan.
Tugas poto lagi, kali ini poto di frencise terkemuka . Kami harus sebagai server dengan uniform tempat tersebut. Kemudian saya bengan Jojo menuju ke Grand Mall. Setelah sampai kami langsung ke Texas Fried Chiken saya bertemu servernya kemudian saya minta di panggilkan supervisornya. Kemudian saya minta ijin untuk poto tapi dengan uniform mereka, si supervisor tersebut memberikan harapan kalau saya bisa photo di tempatnya. Setelah ngorol lama saya dengan Jojo di persilahkan pesan makanan . Saya pesen black peper dan Jojo pesan spagety, maksud saya pesanan saya tersebut untuk poto nantinya. Kemudian si supervisor tadi keluar bersama managernya menemui kami dan si manager tersebut tidak berani memberikan izin kami untuk poto di counter mereka, dia takut kalau memberikan ijin akan di beri sangsi oleh atasanya. Akirnya kami makan pesanan tersebut tapi dengan rasa jengkel, membuat rasa makanan di texas tidak enak dan saya tidak akan makan di sana lagi mendingan cari yang lain. Kemudian kami menuju roti boy, di sana agak a lot juga soalnya managernya tidak ada. Kami rayu pegawainya dan akirnya kami hanya boleh memakai topi dan opronnya.

Ada tugas poto lagi kali ini dengan pramugari ,kebetulan ada tetangga yang bekerja sebagai pramugari jadi tidak membuat repot saya untuk mencarinya. Ada tugas poto lagi kali ini bersama seorang kapten dan mayor dengan background tank. Saya dan teman-teman langsung ke kopasus kandang menjangan setalah sampai disana ketemu sama mayor Hartono, kemudian beliau lapor ke atasanya kalau ada tamu dari Lor In. Akirnya danyonnya datang menemui kami. Beliau bernama Letkol Dany , akirnya kami diajak ngobrol lama sama beliau malah kami di ajak memutar film out bond yang di selenggarakan oleh kopasus. Kemudian komandan tersebut memberi tahu bahwa di wilayah Surakarta itu tidak ada tank,panserpun tidak ada di solo kata beliau. Akirnya kami di ambilkan mobil land rover yang di lengkapi senjata seperti yang dipakai slay dalam film Rambo. Kemudian kami poto bersama Letkol dan Mayor,padahal perintahnya mayor dan kapten. Sesampai di rumah langsung saya cetak poto tersebut,siapa tahu si letkol tersebut besuk jadi presiden.

Ada tugas lagi kali ini kelompok saya ke Pas FM kami di tugasi untuk meminta tanda tangan pemred dan lima orang wartawanya dengan memakai baju basket. Pada hari jumat 11 Pebruari ada tugas bernyanyi kelompok, kelompok saya membawakan lagu D’masive dengan judul “Jangan Menyerah” yang akan dilaksanakan di Pipas. Jam tujuh pagi masing-masing kelompok sudah siap acara segera dimulai kami memakai seragam baju tidur, tiba-tiba trainer memulai acara menyanyi tersebut dan lokasinya di gazebo depan pipas. Aku sedikit shock karena pada saat itu Bujono penuh tamu yang baru breakfast,akhirnya kami menghibur para tamu yang sedang makan pagi.Hari esoknya di ulangi bahwa shownya tetep di gazebo depan pipas karena sudah tahu akhirnya malah pada gugup karena direktur juga melihat pada saat itu.

Pada hari sabtu 13 Pebruari kami di tugaskan memakai baju wayang, saya mendapatkan baju Sadewa. Dengan baju wayang kami ditugaskan untuk meminta tanda tangan ke beberapa instansi, saya mendapatkan tugas ke Hafa Rent Car, Nasmoco dan akhirnya nongkrong di KFC Grang Mall. Yang agak berat tugas yang di berikan oleh trainer adalah photo kelompok bersama pengantin di pelaminan,kami mendapatkan pengantin di kampung belakang hotel. Pas pengambilan photo semua undangan memandang kami karena kami memakai baju sport dan membawa bola terus terang saya malu sekali.
Di hari Senen 15 Pebruari kami di tugasi main drum band dan beraksi di jalan Slamet Riyadi menempuh jarak enam kilometer. Dengan suara drum band yang tidak enak di dengar kami dengan percaya diri melintasi jalan Slamet Riadi.

Maksud dan tujuan hal-hal yang aneh di atas ternyata banyak manfaat yang saya rasakan , yang biasanya malu jadi berani ,jadi team work yang bagus,berusaha keras untuk melaksanakan tugas karena kalau tidak sangsi lebih berat yang di berikan kepada kami.Selain itu di dalam kelas sering di adakan debat atau berbicara di depan audience satu persatu sehingga melatih kami untuk bicara lebih berani di depan public.Terus terang sebelum mengikuti training ini saya terlalu cool dan demam panggung kalau berbicara di depan umum.
Inti dari training yang di selenggarakan hampir tiga pekan ini adalah kami diharapkan oleh management menjadi manusia yang tangguh untuk diri sendiri dan akhirnya bisa memberi sumbangsihnya sebagai seoarang karyawan ke perusahaan yang akhinya bisa mencapai tujuan untuk manjadikan Lor In sebagai hotel yang “JAYA”

Avega, baru kali ini saya merasakan training dengan waktu yang cukup lama tapi benar-benar gila yang tidak mungkin akan terlupakan. Terima kasih bro Budhi and bro Lanang

Arif Nursilo
Recreation Manager
Dalam pelatihan ini sebetulnya tidak menyediakan ruang kelas, akan tetapi meciptakan lingkungan untuk bekerja, berfikir, berekspresi, berkreasi dan berinteraksi. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan Experiential Learning ataupun Learning By Doing. Metode ini memberikan pengalaman secara langsung tentang kehidupan dan memudahkan pemahaman tentang konsep menejemen yang disimulasikan melalui tugas-tugas sehingga peserta terlibat langsung secara Afektif (sikap), Kognitif (berpikir) dan Psikomotor (gerak motorik).

Selama mengikuti program peserta akan dihadapkan pada bermacam-macam situasi, kasus, rintangan dan tantangan yang menuntut peserta untuk mampu berimajinasi dalam menjawab tantangan pekerjaan. Peserta akan langsung merasakan sukses atau gagal di dalam pelaksanaan sebuah tugas. Bila terjadi kesuksesan peserta segera tahu perilaku apa yang menyebabkan berhasil. Sebaliknya, bila gagal peserta langsung mengetahui perilaku mana yang menyebabkan kegagalan.

Manfaat yang dapat diambil dalam pelatihan ini antara lain :

Meningkatkan rasa percara diri (self confidence)
Memupuk jiwa kepemimpinan
Meningkatkan apresiasi diri melalui keberanian dalam berekspresi, improvisasi, untuk lebih atraktif, berani dan fun
Mengembangkan gagasan / ide kreatif
Pengembangan diri guna menunjang / meningkatkan potensi diri
Pengembangan komuniksai secara transformal
Melatih berpikir kreatif dengan paradigma baru dalam pemecahan masalah
Lebih mengenali potensi diri; kekuatan dan kelemahan .
Dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif
Lebih dapat menghargai orang lain.
Memahami implikasi perubahan lingkungan terhadap perencanaan / strategi
Menciptakan sinergi, tanggap, antisipatif dan proaktif terhadap perubahan lingkungan
Kerja sama yang solid menghasilkan output yang lebih baik
Menghargai orang lain sebagai bagian dari sukses diri sendiri maupun sukses tim
Pengembangan inisiatif dan kreativitas
Menghargai orang lain sebagai bagian dari sukses diri sendiri maupun sukses tim
Membina komunikasi, memecah kebekuan dengan saling bersentuhan
Belajar membuka diri, kritik bukan sebagai aib, melainkan sebagai koreksi yang harus diperbaiki untuk perbaikan bersama

Kelebihan – kelebihan yang dimiliki dalam training ini dibanding dengan training yang sifatnya in class / teoritical, meskipun dalam tarining in door terdapat Role Play dll adalah sbb :
Dibawakan lebih fun; banyak banyolan / joke-joke yang mengena
Lebih ekspresif; penyampaian point – point of interest lebih mengena untuk peserta
Lebih atraktif; pembawaan dari trainer yang atraktif dan cenderung “ gila “ membuat suasana segar dan sebetulnya mengilhami peserta untuk bersikap berani dalam berekspresi dan berinovasi.
Pemberian tugas yang terus menerus memaksa peserta untuk selalu berhadapan dengan tantangan dan rintangan yang harus dihadapi
Memaksa peserta untuk selalu membawa keberhasilan dalam setiap menjalankan tugas / misi
Melatih peserta untuk berargumentasi, mempertahankan diri, bahkan menyerang lawan yang dihadapi untuk meraih kesuksesan misi

Oky Indah Harizak
Reception

Sebelum training dimulai, saya berpikir training ini akan membosankan dan melelahkan. Membosankan karena dimulai pukul 7 pagi dan diakhiri pukul 12 siang yang mana memakan waktu selama 5 jam. Melelahkan karena selain mengikuti training, saya juga harus masuk kerja seperti biasa. Memikirkan itu semua saja sudah sangat melelahkan. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Kenyataannya training ini sangat menarik dan asyik. Walaupun sangat merepotkan dengan tugas, kostum dan lain-lain tetapi tetap menyenangkan. Suatu pengalaman yang berharga di hidup saya. Saya sudah mengikuti training mengenai kepribadian ataupun yang lain. Tapi menurut saya training ini beda dari biasanya. Disini kita dituntut percaya diri dan apa adanya. Walaupun kebanyakan yang mengikuti training ini adalah level supervisor dan manager ke atas, mereka ternyata sebenarnya bisa diajak asyik juga. Selama 3 minggu ini saya jadi lebih mengenal satu dengan yang lainnya. Training ini menurut saya juga mempererat pertemanan yang dapat berefek kepada pekerjaan kita semua. Karena saya percaya lingkungan yang asyik dan menyenangkan membuat kita lebih nyaman dan giat bekerja.
Pada tanggal 1 Februari 2010 training dimulai. Training dimulai pukul 7 pagi. Hari itu dimulai dengan adanya Bapak Jhony Subarkah dan Bapak Mudia untuk membuka acara training ini. Di training ini ada 2 trainer, Bapak Budi Seputro dan Bapak Lanang. Pada hari pertama suasana training masih sangat kaku menurut saya. Dimulai dengan perkenalan satu persatu. Satu persatu diminta untuk maju ke depan melakukan apa yang diminta oleh trainer. Misalkan saja melakukan tarian balet, bernyanyi ataupun berbicara dengan bahasa asing. Pada hari pertama ini ditetapkan bahwa semua peserta training yang berjumlah 30 orang ini diwajibkan untuk tidak menggunakan Bahasa Jawa ataupun Bahasa Daerah lainnya. Yang diperbolehkan adalah Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing. Jika kita menggunakan Bahasa Jawa ataupun Bahasa Daerah lainnya maka kita dinyatakan melanggar peraturan dan akan didenda. Dendanya adalah Rp 100; per kata. Dan berlaku saat itu juga yang harus dibayarkan di bendahara.
Tiap hari kami disuruh untuk menggunakan kostum yang telah ditentukan. Misalnya saja baju karate, basket, SMA, pramuka, dayak, superhero dan lain-lain. Disini menurut saya dilatih banyak hal. Selain melatih keberanian dan percaya diri waktu menggunakan kostum, kita juga dilatih untuk berusaha keras bagaimana caranya untuk mendapatkan kostum yang diinginkan. Karena kalau tidak sesuai pasti mendapatkan hukuman. Sewaktu memakai kostum karate ataupun basket, kita disuruh untuk di Public Area yang mana telah ditentukan oleh trainer. Hal ini membuat orang lain yang melihat kami yang berada di Public Area menggunakan kostum karate ataupun kostum basket merasa aneh.
Di samping menggunakan kostum yang ditentukan, kita juga diberi tugas tiap harinya. Misalkan saja tugas yang tiap hari hampir ada yaitu tugas foto. Baik tugas foto individual maupun kelompok. Tiap hari tugas fotonya bermacam-macam. Tugas individu misalnya kita disuruh foto dengan anak yang berumur 1 tahun dan membawa aktenya, foto dengan pilot pesawat dengan menggunakan baju tidur, foto dengan Polwan di Polsek, dan lain-lain. Sedangkan tugas kelompok adalah foto bersama hewan yang telah ditentukan trainer, foto melakukan olah raga yang telah ditentukan, foto di nikahan orang lain menggunakan baju olah raga training. Menurut saja tujuan dari tugas ini adalah untuk melatih keberanian dan percaya diri dan saling kerjasama dalam kelompok. Secara tidak langsung kita dilatih untuk bisa persuasif terhadap orang lain. Bagaimana cara kita agar apa yang kita inginkan bisa tercapai.
Ada juga tugas berupa tulisan. Misalnya ada pertanyaan yang diajukan oleh trainer yang harus kita jawab dengan jawaban yang asyik dan lucu. Lalu kita presentasikan di depan. Tugas merangkum juga ada. Merangkum “Starbucks Experience” tetapi dengan bahasa asing yang kemudian kita presentasikan di depan. Ada topik mengenai manager yang menarik yaitu kita dibagi kelompok lalu merangkum bab yang berjudul “22 Kesalahan Seorang Manager”. Topik yang dibahas lainnya adalah membandingkan outlet-outlet yang ada di Hotel Lor In dengan outlet yang sejenis di luar lingkungan Hotel Lor In. Disini kita bisa sharing semua kekurangan ataupun kelebihan masing-masing outlet. Tugas ini menurut saya selain menambah wawasan tetapi juga ada unsur melatih berbicara di depan umum dengan mempresentasikannya.
Ada beberapa sesi yang mengundang pembicara tamu. Diantaranya Kemal dan Krebo. Mereka nerdua bekerja di Hugo’s. Mereka disini lebih bercerita tentang pengalaman mereka. Bagaimana pengalaman meraka dari bukan siapa-siapa hingga menjadi sekarang ini. Diperlukan perjuangan yang sangat berat untuk mencapai kesuksesan, tetapi mereka berhasil melalui itu semua. Yang dapat saya ambil dari pengalaman mereka adalah bahwa kita harus bekerja keras dan pantang menyerah dalam hidup. Saya percaya pengalaman seseorang itu lebih mengena di hati kita daripada hanya berbicara saja.
Tugas untuk bersenang-senang juga ada. Kita dibagi beberapa kelompok. Lalu ada sesi dimana masing-masing kelompok ditugaskan untuk bermain teater mengenai cerita daerah yang dikemas secara menarik dan lucu. Ada juga tugas acapela dengan kostum yang berbeda tiap kelompoknya. Di acapela ini tiap kelompok ditugaskan untuk bernyayi di “Bale Bengong” yang letaknya di depan restoran yang ramai di pagi hari untuk sarapan pagi. Menurut saya selain semakin menumbuhkan rasa percaya diri di depan banyak orang, juga bisa belajar mengekspresikan diri.
Training dilakukan selama 3 minggu yang mana hanya libur di hari Minggu. Di minggu yang terakhir ini kostum yang digunakan semakin bergam. Misalnya saja baju tahun 80an, baju dayak ataupun kostum wayang. Waktu kostum wayang ini, tugas kita adalah pergi ke kantor yang kita persiapkan kemudian pergi ke kantor ataupun perusahaan yang telah ditunjuk kemudian nongkrong ke pusat keramaian.Disini sangat melatih keberanian dan kepercayaan diri kita. Bagaimana rasanya kita memakai kostum wayang yang mana semua orang melihat kita ketika kita melintas.
Kita juga ada kegiatan bersama-sama satu kelompok yaitu melakuan Marching Band. Walaupun kita tidak bisa memainkan alat musik tersebut tapi kita cuek dan percaya diri saja. Kita memulai Marching Band dari depan Solo Square sampai dengan Monumen Pers. Lelah pasti. Tapi senang karena kita melakukannya bersama-sama sehingga tidak gampang lelah.
Kostum yang menurut saya unik mungkin adalah waktu menggunakan baju Superhero. Kita diminta untuk menggambarkan Superhero khayalan sesuai imajinasi kita dan kemudian gambar kita tersebut ditukar dengan gambar teman yang lain. Jadi kita menggunakan baju Superhero yang telah digambar oleh teman kita. Waktu menggunakan kostum Superhero tersebut sangat lucu. Tidak menyangka bahwa ternyata semua bisa all out. Berdandan sesuai dengan gambaran yang ada. Waktu menggunakan kostum ini kita disuruh untuk berjalan mengelilingi hotel. Mulai saat itu sudah tidak ada rasa malu diantara kita semua. Karena hampir 3 minggu ini kita sudah sangat dilatih untuk percaya diri. Tinggal cara menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada hari dimana training hampir habis, kami disuruh untuk mengomentari teman-teman yang mengikuti training secara jujur menurut pandangan kita. Kita dusuruh untuk menulisnya di kertas tanpa nama kemudian teman yang kita komentari itu menerimanya lalu di ketik masing-masing. Di sesi kali ini kita jadi mengetahui apa kekurangan dan kelebihan kita menurut persepsi orang lain. Menurut saya ini sangat bermanfaat karena kadang kita tidak sadar atas apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain. Sehingga apabila orang tersebut menilainya kurang baik, kita dapat segera memperbaikinya.
Ada juga Golden Words yang dipegang oleh masing-masing orang yang mana sebagai pegangan hidup orang tersebut. Dengan Golden Words ini saya jadi mengetahui apa karakter masing-masing.
Hari terakhir, rencananya kita akan bersenang-senang bersama-sama. Tapi masih belum tahu dimana.
Selama 3 minggu ini, menurut saya manfaat training ini adalah
Melatih keberanian
Melatih percaya diri
Melatih berbicara di depan umum
Melatih kerja sama
Melatih kesabaran
Melatih menjadi apa adanya dan asyik
Dan masih manfaat positif lainnya yang timbul dari diri saya.
Kesan saya seperti yang saya katakan di pembuka tadi adalah sangat menyenangkan. Merupakan kenangan yang berharga bagi hidup saya. Saya yakin apabila semua manfaat yang dapat kita petik dari training ini dan kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari akan menguntungkan untuk kita sendiri dan juga orang lain di sekitar kita. Selain itu kita juga menambah teman dan networking karena selama ada tugas dari orang lain kita pasti juga membutuhkan bantuan baik orang yang kita kenal maupun baru saja kita kenal gara-gara acara training ini.
Kalau boleh saya memberikan masukan kepada para trainer, lebih baik mungkin sering kegiatan dioutdoor saja. Karena menurut saya kegiatan jika dilakukan di dalam ruangan tiap hari menjemukan. Misalnya presentasi kita lakukan di taman atau tempat terbuka lainnya. Selain membuat pikiran kita fresh juga dapat melatih kepercayaan diri. Hal yang lain adalah mungkin ilmunya sendiri yang ditambah. Karena selama ini saya melihat hanya sedikit, yaitu mengenai Starbucks, membandingkan dengan outlet lain dan mengenai 22 kesalahan manager saja. Melatih kepribadian seperti kepercayaan diri dan keberanian sangat penting tapi ilmu yang di dapat juga perlu lebih banyak menurut saya. Semoga masukan ini dapat diterima. Amin.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih untuk Pak budi dan Pak Lanang. Sukses selalu!!!! Sampai berjumpa di lain waktu….. =) Semangat!!!!!

About avegaindonesia

hospitality industry consultancy, services and training
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment